Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Pendidikan Berciri Disruptive Innovation di Era Revolusi Industri 4.0

Pendidikan Berciri Disruptive Innovation di Era Revolusi Industri 4.0

Perkembangan zaman yang terjadi membuat banyak perubahan pada manusia, perilaku mereka dari masa ke masa mengalami banyak perbedaan. Bahkan, hal ini sangat berpengaruh pada perkembangan sistem pendidikan di Indonesia. Pendidikan berciri disruptive innovation tidak terlepas dari adanya perkembangan dari Revolusi Industri yang terjadi di dunia. 

Revolusi industri ini terjadi sekitar tahun 2010 lalu. Banyak perubahan besar yang terjadi di era revolusi industri 4.0, seperti yang sudah kita ketahui saat ini teknologi informasi dan komunikasi hampir sepenuhnya hadir dalam kehidupan manusia.

Bahkan seluruh model bisnis dari hulu hingga hilir banyak mengalami perubahan besar. Tidak hanya di bidang bisnis saja, namun dunia pendidikan juga tidak terlepas dari inovasi disruptif ini. 

Pendidikan Berciri Disruptive Innovation di Era Revolusi Industri 4.0

Disruptive innovation merupakan sebuah kenyataan saat perkembangan berbasis digital memiliki potensi besar dalam merubah struktur pendidikan sebagai dampak yang tidak bisa dihindari. Perubahan ini disintegrasi secara online dan secara perlahan. Namun dapat menghancurkan tatanan lama, pasalnya segala hal akan mengarah pada perubahan sistem digitalisasi. 

Dalam dunia pendidikan, akan terjadi banyak potensi disruptif seperti pada sektor bisnis. Sistem pendidikan yang bekerja menggunakan sarana digitalisasi perlahan-lahan akan menjadi sebuah hal yang sulit dihindari kedepannya. 

Ciri-ciri Era Disruptive innovation ditandai dengan adanya perubahan seperti berikut ini:

Volatility

Era revolusi industri 4.0 ini, banyak terdapat perubahan   masif,  cepat,  menerapkan pola  yang  sulit  tertebak. Misalnya saja teknologi komputasi dan data tidak terbatas. Hal ini terjadi akibat pengaruh perkembangan internet dan teknologi digital sebagai dasar pergerakan dan konektivitas manusia dan mesin. 

Uncertainty

Perubahan yang cepat menyebabkan ketidakpastian. Bahkan adaya sistem digitalisasi secara serentak akan menciptakan beberapa pola perilaku yang sama. Misalnya saja segala hal yang serba cepat, instan, dan efisien. 

Kemungkinan sistem pendidikan akan lambat dalam menyerap perkembangan tuntutan yang berasal dari luar. Kemudian belum cukup relevan memenuhi kecakapan abad 21.

Complexity

Ciri disruptive innovation berikutnya adalah complexity, yakni terjadinya kompleksitas hubungan antar faktor penyebab perubahan. Era ini mendisrupsi berbagai aktivitas manusia. Termasuk diantaranya adalah ilmu pengetahuan dan teknologi serta jenjang pendidikan tinggi.  

Ambiguity

Sekarang ini, teknologi informasi sudah menjadi dasar dalam kehidupan manusia, termasuk bidang pendidikan. Bahkan di dunia tengah memasuki era revolusi sosial industri 5.0. 

Fenomena disruptive banyak memunculkan inovasi yang tidak kasat mata. Dengan begitu tatanan sistem lama berpotensi mengalami kehancuran. 

Perubahan tatanan sistem lama dengan yang baru seba digital menimbulkan beberapa pergeseran. Ambiguitas terjadi akibat tidak adanya kejelasan arah dari perubahan. 

Upaya Pemerintah

Pemerintah tengah melakukan langkah strategis berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0. Salah satu visi Indonesia adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan. Perlu adanya rencana merombak kurikulum pendidikan dengan menyelaraskan kurikulum pendidikan nasional sesuai dengan kebutuhan industri di masa yang akan datang.

Disruptive innovation dunia pendidikan dituntut dapat membekali para siswa dengan keterampilan abad 21. Sehingga mampu berpikir kritis, memecahkan masalah, Terampil dalam komunikasi, kreatif, serta inovatif. 

Lihat juga : Keterampilan yang Harus Diajarkan Guru untuk Hadapi Revolusi Industri 4.0

Bukan hanya peserta didik, guru juga harus siap menghadapi berbagai tuntutan ini. Peran guru di era revolusi industri 4.0 ini harus memiliki kompetensi yang kuat dan beberapa softskill. 

Adanya disruptive innovation mengharuskan pendidikan lebih mampu mengakses proses digitalisasi dalam pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran dan pendidikan di era disruptif ini membutuhkan regulasi yang baik dan benar. Butuh strategi pembelajaran yang isinya sesuai dengan kompetensi yang diperlukan.