Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Keterampilan yang Harus Diajarkan Guru untuk Hadapi Revolusi Industri 4.0

Keterampilan yang Harus Diajarkan Guru untuk Hadapi Revolusi Industri 4.0
Supaya siap menghadapi perkembangan zaman, ada beberapa keterampilan yang harus diajarkan guru untuk hadapi Revolusi Industri 4.0

Revolusi Industri 4.0 tampaknya menjadi istilah yang sangat booming akhir-akhir ini. Bukan hanya wajib dipahami para pekerja industri, Revolusi Industri 4.0 harus dimengerti semua lapisan masyarakat terutama para guru yang menjadi pilar pendidikan. Hal inilah yang membuat guru harus mengajarkan sejumlah keterampilan agar siap menghadapi Revolusi Industri 4.0.

Menurut Kanselir Jerman Angela Merkel, Revolusi Industri 4.0 adalah perubahan dari seluruh aspek produksi di industri secara komprehensif lewat penggabungan teknologi digital dan internet. Lantas apa kaitannya dengan guru dan pendidikan? Jelas sangat berpengaruh.

Di era Revolusi Industri 4.0 ini, pendidikan bakal memanfaatkan teknologi digital dalam proses pembelajaran sistem siber. Sehingga belajar bisa dilangsungkan tanpa batas ruang dan waktu. Hal inilah yang membuat guru Sekolah Dasar (SD) harus makin berkualitas dan mampu mengajarkan materi menggunakan TI (Teknologi Informasi). Para pelajar SD ini akan makin siap menghadapi persaingan global.

Keterampilan yang Dibutuhkan Murid dalam Revolusi Industri 4.0


Hal terpenting dalam menghadapi era 4.0 adalah dengan pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia). Pendidikan yang berkualitas sangat perlu agar siswa SD bisa bersaing dan bertahan pada era transformasi teknologi yang sangat pesat itu. Supaya bisa mewujudkannya, guru akan jadi pilar utama yang mengajarkan sejumlah ketererampilan untuk hadapi Revolusi Industri 4.0 berikut ini:

1. Berpikir Kritis

Hal pertama yang wajib diajarkan guru untuk murid-muridnya dalam menghadapi era 4.0 adalah kemampuan berpikir kritis. Untuk bisa membangun keterampilan ini, minat baca haruslah meningkat. Dengan minat baca yang meningkat, murid akan bisa menalar sebuah persoalan sehingga muncul sikap yang makin kritis.

2. Tingkatkan Kreativitas

Keterampilan berikutnya yang wajib diasah adalah kreatif. Guru harus paham bahwa kreativitas bisa dilakukan lewat cara apapun. Nilai 100 tidaklah menjamin si murid bisa berpikir kreatif. Supaya pikirannya terus terasah, cobalah untuk mulai mengenalkan konsep belajar dengan diskusi kepada siswa SD.

3. Aktif Organisasi

Berorganisasi adalah keterampilan yang sangat penting dalam menyongsong Revolusi Industri 4.0. Berikan kebebasan pada murid untuk memilih komunitas yang sesuai dengan keinginannya seperti kelompok belajar sains, organisasi budaya atau komunitas membaca buku. Dengan berorganisasi sejak SD, siswa akan bisa belajar menentukan keputusan.

Untuk berani mengambil keputusan, tentu seseorang harus memiliki penalaran yang baik dan pemahaman menghadapi sebuah masalah. Kondisi-kondisi seperti ini hanya bisa ditemukan saat murid terlibat dalam organisasi di sekolah. Dengan berorganisasi pula, murid akan lebih percaya diri, mandiri dan tentunya berani.

4. Kemampuan Berbahasa Asing

Karena Revolusi Industri 4.0 akan melibat banyak orang secara global, tentunya kemampuan berbahasa asing adalah keterampilan yang sangat diperlukan. Terutama untuk siswa-siswa SD, guru haruslah mulai mengenalkan bahasa asing dengan cara mudah. Misalkan saja menggunakan media film, kartun atau video klip musik.

5. Pandai Negosiasi

Selain terampil mengambil keputusan, keterampilan yang penting untuk menyambut Revolusi Industri 4.0 adalah bisa bernegosiasi. Supaya murid mampu bernegosiasi, lagi-lagi mereka harus memiliki pikiran yang kritis, kreatif dan cerdas. Apakah anak SD sudah bisa bernegosiasi? Bisa. Guru harus menjadi sosok yang mendengarkan dan menghargai pendapatnya.

Supaya bisa menerapkan beragam keterampilan di atas, guru memang harus berkualitas. Karena itu sebelum mengajarkan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan di era 4.0 kepada para muridnya, guru harus lebih dulu memahami teknologi. Jangan menjadi guru yang masih hidup di Revolusi Industri 2.0, ketika para siswa sudah ada di dunia Revolusi Industri 4.0. Semangat ya, para guru!