Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Hakikat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, Apa Saja?

Hakikat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, Apa Saja?

Hakikat pembelajaran IPA sebenarnya terdiri atas beberapa unsur. IPA merupakan proses penemuan pengetahuan dan sikap ilmiah. Sehingga tidak hanya berupa kumpulan pengetahuan yang merupakan produk dari kegiatan ilmiah.

Perlu untuk diketahui bahwa Ilmu Pengetahuan Alam merupakan kumpulan pengetahuan yang berupa teori-teori. Baik itu mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam dan telah diuji kebenarannya. Bahkan melalui proses metode ilmiah dari pengamatan, studi, dan pengalaman disertai sikap ilmiah di dalamnya.

Ketahui Hakikat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Secara garis besar Ilmu Pengetahuan Alam memiliki beberapa unsur. Berikut ini beberapa unsur dalam pembelajaran IPA untuk diketahui.  

1. Sikap

IPA sebagai sikap ilmiah, merupakan sikap ilmiah yang ini yang tampak dalam mencari dan mengembangkan pengetahuan. Umumnya yang berasal dari objektif terhadap fakta secara hati-hati, kritis dan yang lainnya. Hal ini turut memberi penekanan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam tidak hanya kumpulan pengetahuan fakta untuk dihafal.

Namun ada proses aktif penemuan berdasarkan pikiran dan sikap dalam mempelajarinya. Menurut Wynne Harlen (Darmodjo, 1992), pada anak usia Sekolah Dasar terdapat sembilan aspek sikap ilmiah yang perlu dikembangkan. Mulai dari sikap ingin tahu, ingin memperoleh sesuatu yang baru, kerja sama, dan tidak putus asa. Selain itu sikap terbuka,  mawas diri, bertanggung jawab, berpikir bebas, serta kedisiplinan diri.

2. Proses

Proses dalam memperoleh ilmu pengetahuan alam yakni melalui metode ilmiah. Metode ilmiah dalam hakikat pembelajaran IPA di Sekolah Dasar yakni suatu metode ilmiah yang dikembangkan dan diajarkan secara bertahap dan berkesinambungan. Sehingga siswa nantinya akan melakukan penelitian sederhana. Menurut Patta Bundu (2010) IPA merupakan sejumlah keterampilan untuk mengkaji fenomena alam. Hal tersebut sebagai proses sains dalam mendapatkan pengetahuan sains.

Umumnya dengan kemampuan klasifikasi, observasi, kuantifikasi, inferensi, interpretasi juga komunikasi. Bahkan kemampuan prediksi, hipotesis, mengendalikan variabel, merencanakan serta melakukan penelitian. Sehingga pada hakikatnya dalam proses mendapatkan ilmu pengetahuan alam membutuhkan beberapa keterampilan dasar.

3. Produk

IPA sebagai produk yakni kumpulan hasil kegiatan empirik dan analitik yang biasanya dilakukan oleh ilmuwan.  Umumnya dalam bentuk fakta, prinsip, konsep, dan teori yang dapat menjelaskan tentang alam serta berbagai fenomena di dalamnya.

Sehingga IPA tidak hanya berdasarkan pada hipotesis semata, tanpa adanya bukti dengan fakta dan pemahaman teori saja. Misalnya, terbukti bahwa kecambah yang memiliki batang panjang pucat dengan kecambah yang memiliki batang pendek segar, tentu bukan dari jenis biji kacang hijau. Namun, karena memiliki cara budidaya yang berbeda.

4. Aplikasi

Hakikat pembelajaran IPA lainnya terdiri dari unsur aplikasi. Aplikasi yakni dalam kehidupan sehari-hari siswa dapat memahami, kemudian mengaplikasikan metode ilmiah IPA. Misalnya, pada tumbuhan akan tetap membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Tidak mungkin tanpa adanya cahaya tumbuhan dapat hidup. Namun, apabila meletakkannya di bawah sinar matahari, maka tumbuhan akan menjadi lebih segar.

Hal ini karena hormon auksin akan terurai dan klorofil tumbuhan tercukupi. Namun, apabila tumbuhan berada di tempat yang gelap, maka hormon auksin akan rusak karena tidak terurai. Sehingga hanya akan menyebabkan percepatan tumbuh batang. Sehingga batang akan lebih panjang, namun kurang klorofil dan kecambah terlihat pucat. Apabila memiliki tumbuhan di rumah, siswa perlu meletakkannya di tempat yang memiliki cahaya matahari cukup.

Lihat juga : Pendekatan STEM dalam Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Hal ini menekankan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam tidak hanya sekumpulan pengetahuan fakta yang perlu dihafal. Namun ada proses aktif dalam menemukan sesuatu menggunakan pikiran dan sikap untuk mempelajarinya. Sehingga hakikat pembelajaran IPA untuk tingkat Sekolah Dasar yang berorientasi pada pencapaian sains dari segi sikap, proses, produk, dan aplikasinya.