Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Rendahnya Mutu Pendidikan di Indonesia Akumulasi Rendahnya Kualitas Sekolah

Rendahnya Mutu Pendidikan di Indonesia Akumulasi Rendahnya Kualitas Sekolah

Pendidikan di Indonesia berdasarkan hasil PISA (Programme for International Student Assessment) menempatkan Indonesia di urutan 74 atau peringkat ke-enam dari bawah. Kemampuan membaca dan kemampuan matematika jauh tertinggal. Tentu ini harus segera guru perhatikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Lihat juga : Ciri-ciri Sekolah Efektif Simak 4 Stigma Dasarnya Berikut Ini

Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia pada hakikatnya disebabkan oleh akumulasi dari penyebab rendahnya kualitas pendidikan di sekolah. Beberapa aspek yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan, misalnya; kualitas sarana prasarana yang kurang memadai dan guru yang kurang profesional. Belum lagi persoalan-persoalan lain yang turut memperburuk pendidikan di Indonesia.

1. Kurangnya Relevansi Kurikulum dengan Perubahan Zaman

Sistem pendidikan yang bagus idealnya adalah menyiapkan manusia menghadapi tantangan zaman. Tetapi, yang terjadi dalam sistem pendidikan di Indonesia justru sebaliknya. Pendidikan masih menjadi formalitas untuk memperoleh nilai atau ijazah semata. Murid dibebankan dengan tugas-tugas yang menumpuk, dan seringkali murid tak mendapatkan kesempatan untuk berkreasi sesuai dengan bidang yang mereka sukai.

2. Metode Monoton dan Siswa Pasif

Sudah lama terjadi guru hanya sekedar untuk mengejar materi untuk menyelesaikan muatan kurikulum. Murid terbebani untuk menguasai padatnya materi. Belum lagi murid merasa bosan karena metode yang guru gunakan cenderung monoton dan membosankan. Murid pasif di kelas, karena guru terlalu mendominasi. Dalam hal ini banyak dari murid merasa ngantuk, bosan, tidak konsentrasi saat berada di kelas.

Guru Harus Mendesain Kelas Aktif Bagi Murid di Kelas

Guru perlu mendesain kelas aktif untuk menciptakan kelas yang menyenangkan dan diharapkan oleh murid. Pembelajaran aktif adalah kegiatan belajar yang lebih mengajak murid untuk terlibat secara langsung melalui pengalaman nyata daripada hanya memberikan konsep atau sekedar teori. Ciri-ciri pembelajaran aktif sebagai dasar dalam membangun proses pembelajaran di kelas, yaitu:

  1. Adanya keterlibatan murid, baik secara fisik, mental, maupun emosional dalam proses pembelajaran di kelas.
  2. Pembelajaran yang berfokus pada proses bukan hanya sekedar penyampaikan materi saja.
  3. Eksplorasi sikap dan karakter murid memfungsikan sekolah sebagai miniatur kehidupan yang unik
  4. Umpan balik serta refleksi proses dialektika terjadi secara aktif dalam proses pembelajaran