Berbeda Dalam Pembelajaran Belum Tentu Salah
Dalam pendidikan, perbedaan sering ditemukan dalam kegiatan pembelajaran. |
Pada dasarnya setiap manusia diciptakan dengan keberagaman antara satu dengan lainnya. Keberagaman tersebut membuka peluang munculya terjadi perbedaan ide atau pendapat dalam menyikapi suatu permasalahan. Perbedaan gagasan adalah sesuatu yang biasa, namun juga dapat menjadi sebuah permasalahan.
Dalam pendidikan, perbedaan sering ditemukan dalam kegiatan pembelajaran. Siswa dalam sebuah kelas pada dasarnya bukanlah siswa yang homogen, namun mereka adalah siswa yang heterogen. Bahkan, antara siswa satu dengan lainnya memiliki kekhasan dan perbedaan. Demikian pula cara mereka dalam mencapai kompetensi yang dipelajari. Terdapat siswa yang sudah cukup puas menguasai kompetensi dengan cara yang disampaikan oleh guru. Namun, terdapat pula siswa yang mencoba mencapai kompetensi menggunakan cara yang berbeda dengan guru.
Baca juga: PR Matematika Kelas 2 SD Bikin Heboh Facebook
Contoh sederhana dari keberagaman tersebut adalah pada mata pelajaran Matematika. Ketika guru menerangkan cara menghitung berapakah hasil dari 11 x 23, maka ada siswa yang menggunakan cara perkalian susun, ada pula yang menggunakan cara (10 x 23) + (1 x 23), atau mungkin dengan cara menambahkan (23+23+23+23+23+23+23+23+23+23+23). Ketiga cara tersebut sama-sama benar, baik secara konsep dan hasilnya. Bisa jadi guru mengajarkan perkalian dengan cara pertama, namun ternyata terdapat siswa yang mencoba menyelesaikan dengan menggunakan cara kedua atau ketiga.
Jika menemukan peristiwa seperti itu di kelas, maka guru tidak perlu menyalahkan siswa karena tidak menyelesaikan tugas sesuai dengan perintah. Sikap bijak yang perlu dilakukan oleh guru adalah mengapresiasi setiap perbedaan dan memberikan ruang kepada siswa untuk mengembangkannya untuk memperluas khazanah keilmuan. Dengan demikian, siswa di kelas tersebut akan dapat menyelesaikan suatu masalah dengan cara-yang lebih bervariatif.
Pendapat atau ide yang berbeda tidaklah harus ditentang dan dianggap aneh. Salah satu peran guru adalah menanamkan sifat menghargai perbedaan sekecil apapun di antara sesama. Hal tersebut sebagai upaya membentuk kepribadian siswa. Jika sedari dini siswa dibiasakan menghargai perbedaan dalam hal sekecil apa pun, maka hal tersebut akan menjadi sebuah karakter yang melekat pada siswa di masa depan.
Berbeda belum tentu salah, sama belum tentu benar. Nilai tersebut perlu ditanamkan ke siswa agar selalu menghargai dan menghormati pendapat orang lain. Kebenaran tidak ditentukan dari jumlah, namun perlu dibuktikan secara ilmiah. Jika menjumpai pendapat orang lain benar, maka sifat terbaik adalah menerima dan mendukung pendapat tersebut sebaliknya jika menjumpai pendapat orang lain salah, maka sifat terbaik adalah menghargai pendapat orang lain. Oleh karena itu kita harus bisa menghargai setiap perbedaan yang ada.
Ditulis oleh: Diyah Ayuning Tyas, S.Pd. Guru SD Muhammadiyah 9 Malang