Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Cara Menyampaikan Pelajaran dengan Aktif Melibatkan Siswa

Cara Menyampaikan Pelajaran dengan Aktif Melibatkan Siswa
Cukup tambahkan aktivitas dalam kegiatan belajar di kelas yang akan membantu membangkitkan daya pikir siswa.

Tidak hanya di Indonesia, cara guru menyampaikan materi pengajaran yang kurang aktif melibatkan siswa juga menjadi salah satu masalah yang ditemui dalam dunia pendidikan di hampir semua negara di dunia.

Jennifer Gonzalez sebagai seorang guru yang juga memiliki National Board Certification Teacher mengatakan, di Amerika pengajaran model pasif seperti itu terus berlangsung terus-menerus selama bertahun-tahun.

Menurutnya seharusnya siswa dilibatkan untuk mempelajari dan memahami konsep materi yang diajarkan melalui praktik secara langsung. Siswa bukan hanya diberikan materi pelajaran yang disampaikan di papan tulis, lalu diminta menyalin yang dikatakan guru.

Hal itu belum tentu berarti bahwa para siswa sudah mengerti materi tersebut. Bahkan hal itu bisa mengakibatkan kegagalan belajar pada siswa.

Tugas guru bukan berarti selesai setelah menjelaskan materi pelajaran. Maka dari itu, masalah ini harus diperbaiki dan bisa diselesaikan melalui berbagai cara. Solusinya tidak harus susah, memakan waktu, dan mahal.

Cukup tambahkan aktivitas dalam kegiatan belajar di kelas yang akan membantu membangkitkan daya pikir siswa, mengamati pola dan hubungan dengan materi pelajaran sebelumnya, dan mengalami hal baru sehingga siswa mampu mengingat materi dengan lebih baik.

Untuk memperbaiki pengajaran yang sifatnya pasif menjadi lebih aktif, berikut ini sembilan langkah yang bisa dilakukan dalam kegiatan siswa seperti yang SekolahDasar.Net lansir dari Kompas (09/09/19).

1. Memilah 

Kelompokkan materi pengajaran sesuai dengan jenisnya, beri nama, dan instruksikan kepada siswa yang mengharuskan mereka membuat skema dan menghubungkan materi pengajaran tersebut.

2. Pekerjaan kinestetik 

Melakukan permainan peran dan simulasi singkat dapat membantu siswa memvisualisasikan proses dan hubungan antara materi pelajaran. Aktivitas ini juga bisa dilakukan dengan membuat model dari Play-Doh atau kardus.

3. Diskusi 

Memberi waktu beberapa menit kepada siswa untuk membahas materi pelajaran, terutama saat mereka mengambil sikap tentang suatu topik dan mendukungnya dengan bukti, dapat membantu mereka mempelajari materi itu lebih baik. Harus dipastikan pula bahwa semua siswa ikut berpartisipasi.

4. Grafis 

Meminta siswa memasukkan materi dalam bentuk visual apa pun akan membantu mereka mengingat dan memahaminya lebih baik. Salah satu caranya yaitu dengan menyusun menjadi grafik dan sketsa. Siswa dapat melakukannya sendiri atau bersama teman-teman dengan dukungan guru, apalagi jika menemui suatu materi konsep yang menantang. Ini bisa menjadi cara paling efektif.

5. Menulis untuk belajar 

Ketika siswa menuangkan idenya secara tertulis, mereka dipaksa untuk memadukan informasi yang diterima secara pasif. Maka dari itu, sebaiknya hentikan pengajaran sesekali untuk meminta siswa menulis ringkasan pendek atau memberikan pendapat mereka tentang hal-hal yang mereka pelajari.

Cara ini dinilai efektif dan efisien untuk memperkuat pembelajaran mereka, selain itu juga sederhana untuk bisa diimplementasikan.

6. Proyek mini 

Untuk belajar menjadi aktif, siswa tidak harus terlibat dalam proyek jangka panjang dan rumit. Mereka dapat mengerjakan proyek kecil yang hanya memakan waktu satu atau dua hari. Misalnya dengan membuat poster tentang peringkat para pemimpin negara, kemudian mereka menentukan pilihan serta memberikan alasan dan bukti. Proyek semacam ini dapat dilakukan dalam waktu singkat.

7. Panduan awal

Panduan awal merupakan bentuk sederhana bagi siswa untuk menyatakan pendapatnya sebelum kegiatan belajar. Ini membuat mereka terpacu untuk mengetahui materi pelajaran lebih lanjut. Ini menjadi cara yang sederhana untuk meningkatkan keterlibatan siswa dan membantu mereka dalam menerima pelajaran yang lebih sulit.

8. Membuat catatan berkualitas 

Meskipun siswa tampaknya membuat banyak catatan di kelas, belum tentu hal ini menghasilkan pembelajaran yang berkualitas. Pencatatan seharusnya selaras dengan penelitian dan praktik di kelas. Gabungan kegiatan itu bisa menjadi pembelajaran yang ampuh.

9. Praktik mengingat kembali 

Meminta siswa mengingat kembali informasi yang pernah disampaikan di kelas akan membantu mereka mempelajari materi tersebut dengan lebih baik. Informasi itu bisa berupa materi yang perlu dihafal dan konsep yang membutuhkan pemahaman lebih kompleks.