Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Kreativitas Guru Menyiasati Kejenuhan Siswa Saat Pembelajaran Jarak Jauh

Guru juga dituntut pandai mengatur waktu agar siswa tak kelelahan saat pembelajaran jarak jauh.

Kreativitas guru diperlukan untuk menyiasati kejenuhan siswa selama masa belajar dari rumah atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Misalnya, dengan menghidupkan Science, Technology, Engineering, Arts and Mathematics (Steam) siswa dalam mengajar.

"Lakukan pendekatan-pendekatan yang bisa mengembangkan itu semua. Misal saat belajar matematika juga bisa mengembangkan imajinasi siswa," kata Kepala Sekolah Sampoerna Academy, Frida Dwiyanti yang SekolahDasar.Net kutip dari Medcom (23/04/20).

Siswa tetap bisa diajak berimajinasi ketika belajar matematika dari rumah selama masa libur sekolah karena pandemic wabah covid-19. Contohnya, ketika menghitung luas lingkaran, anak bisa mencari benda berbentuk lingkaran yang ada di rumah.

Begitu pula ketika belajar kesenian. Agar tak monoton, guru bisa meminta siswa mencari alat musik dari bahan yang ada di rumah. Frida member contoh, misal mencari cup atau gelas terus diisi benda dengan volume yang berbeda, akan menimbulkan suara yang berbeda.

Hal ini juga mendorong anak untuk aktif belajar dengan metode daring. Sekaligus, menghilangkan rasa bosan pada anak ketika melakukan isolasi diri di rumah. Guru juga dituntut pandai mengatur waktu agar siswa tak kelelahan saat pembelajaran jarak jauh. Guru juga harus memahami kemampuan setiap siswa dalam mengikuti pelajaran.

Frida mengatakan waktu maksimal yang efektif untuk belajar ialah 30 menit untuk satu sesi bagi siswa tingkat Sekolah Dasar (SD). Setelahnya, harus ada jeda bagi siswa sebelum melanjutkan sesi berikutnya.

"Tapi disaat jeda itu mereka benar-benar tidak melihat laptop atau gadget-nya. Di rumah orang tua bisa mengajak mereka masak, main puzzle atau melakukan kegiatan lain yang menyenangkan," kata Frida.

Lihat juga: Bunda, Inilah Tips Menghabiskan Waktu di Rumah Bersama Anak

Menciptakan keseimbangan dunia virtual anak dan aktivitas nyata mereka di rumah tetap diperlukan. Berkegiatan di rumah ini juga diharapkan mampu menghilangkan kejenuhan anak. Cara lain guna mengurangi kebosanan, guru bisa membolehkan siswa membawa barang kesayangan mereka di depan monitor. Hal itu justru membuat siswa bisa lebih berinteraksi.

"Jadi kalau anak-anak kan suka pamer barang mereka ya, itu membuat siswa di virtual class jadi tidak bosan. Anak bahkan bisa menceritakan barang kesayangannya ke teman-teman yang lain," kata Frida.