Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Kenali 5 Jenis Hepatitis pada Anak dan Tindakan Pencegahannya

Kenali 5 Jenis Hepatitis pada Anak dan Tindakan Pencegahannya
Sebagai orangtua, tentu wajib mengenali 5 jenis hepatitis pada anak dan tindakan pencegahannya agar buah hati tetap sehat.

Kalau bicara mengenai infeksi virus, tentu nama hepatitis tidak bisa dilepaskan. Penyakit yang merujuk pada peradangan hati ini memang begitu mengkhawatirkan karena bisa mengganggu berbagai fungsi tubuh, terutama metabolisme. Tak hanya orang dewasa, anak kecil pun berpeluang kena. Karena itu ada baiknya Anda kenali 5 jenis hepatitis pada anak dan tindakan pencegahannya berikut ini.

Hepatitis A


Hepatitis A merupakan jenis hepatitis pada anak yang paling sering ditemukan. Pada umumnya anak yang mengalami hepatitis A akan memperlihatkan tanda-tanda seperti kehilangan selera makan, tubuh demam, urine berwarna gelap hingga kulit dan bagian putih pada mata jadi kekuningan.

Virus hepatitis tipe A (HAV) menular lewat kontak langsung dengan penderita hepatitis, baik sentuhan fisik, makanan, minuman hingga kotoran. Berikut tindakan pencegahan hepatitis A:


  • Biasakan anak serta seluruh anggota keluarga di rumah untuk cuci tangan pakai sabun, terutama saat mau makan. Sabun mampu mematikan virus yang ada di tangan dan tubuh
  • Lakukan vaksinasi hepatitis A sebanyak dua kali dalam waktu 6-12 bulan. Menurut IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), vaksin hepatitis A adalah imunisasi dasar yang wajib diberikan pada anak-anak, setelah mereka berusia dua tahun


Hepatitis B


Hepatitis B merupakan penyakit peradangan organ hati yang disebabkan oleh virus hepatitis tipe B (HBV). Balita biasanya jarang mengalami gejala hepatitis B, tapi baru terlihat saat berusia di atas lima tahun. Gejala ini bakal muncul selama 3-4 bulan setelah infeksi virus seperti urine berwarna gelap, demam, kulit dan bagian putih mata menguning, mudah lelah, nyeri pada otot dan sendi.

Hepatitis B menular lewat benda terkontaminasi dan jarum suntik. Bahkan HBV bisa menular ke bayi yang baru dilahirkan, jika sang ibu seorang carrier hepatitis B saat persalinan. Berikut beberapa tindakan pencegahan dari hepatitis B:


  • Bayi yang baru lahir harus segera divaksin hepatitis B pertama lewat satu suntikan IG (imunoglobulin) dalam 12 jam pertama usai persalinan. Nanti vaksin akan dilanjutkan sesuai petunjuk dokter selama enam bulan usianya
  • Biasakan agar buah hati tidak berbagi sikat gigi dan barang pribadi lain, termasuk memperoleh jarum suntik baru


Hepatitis C


Salah satu jenis hepatitis pada anak berikutnya adalah hepatitis C yang disebabkan oleh virus jenis HCV. Ada dua jenis hepatitis C yakni akut dan kronis. Dibandingkan jenis kronis, hepatitis C akut lebih ‘jinak’ dan dapat sembuh dalam waktu enam bulan. Namun jika dibiarkan, hepatitis C akut bisa memicu hepatitis C kronis pada buah hati.

Sejauh ini virus HCV tidak menyebar di udara, melalui sentuhan fisik atau ASI. Karena virus hepatitis C menular lewat darah. Untuk itu beberapa tindakan pencgahan yang bisa diterapkan seperti mengajarkan anak untuk tidak berbagai barang pribadi dan memastikannya menggunakan jarum suntik yang baru, serta transfusi darah yang aman.

Hepatitis D


Berbeda dengan jenis lainnya, hepatitis D adalah infeksi virus yang terjadi jika seseorang sudah terinfeksi HBV. Disebabkan oleh virus HDV, hepatitis D lebih berpeluang dialami oleh anak-anak dengan infeksi hepatitis B kronis.

Dengan gejala mirip hepatitis B, hepatitis D menular lewat kontak dan cairan tubuh. Pencegahan yang paling tepat terhadap hepatitis D adalah memberikan vaksin hepatitis B pada buah hati.

Hepatitis E


Inilah penyakit hepatitis yang paling sering ditemukan di daerah dengan sanitasi buruk. Yap, virus hepatitis tipe E (HEV) menular lewat air dan mudah menyebar ke makanan yang bersentuhan dengan air terkontaminasi. Bahkan hepatitis E juga bisa menular lewat daging yang terkontaminasi seperti daging babi. Beberapa gejalanya seperti demam, mual, ruam kulit hingga tanda penyakit kuning.

Sama seperti hepatitis C dan hepatitis D, hepatitis E tak butuh perawatan khusus karena bisa sembuh dengan sendirinya. Agar buah hati tidak terkena, Anda harus memastikan buah hati makan dan minum di air bersih.

Lihat juga: 5 Penyakit yang Kerap Menulari Anak di Sekolah

Bagaimana? Setelah Anda kenali 5 jenis hepatitis pada anak dan tindakan pencegahannya, tentu menyadari kalau infeksi virus yang satu ini tak bisa diremehkan. Sebagai orangtua dengan anak yang tumbuh dan berkembang, Anda tentu harus waspada terhadap hepatitis. Untuk itulah senantiasa jaga kebersihan dan kesehatan diri agar buah hati tumbuh nyaman dan dijauhkan dari penyakit.