Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

3 Instrumen Penilaian dalam Pembelajaran Daring

3 Instrumen Penilaian dalam Pembelajaran Daring
Tugas dapat digunakan sebagai sumber nilai utama bagi siswa.

Tidak seperti biasanya, ketika pendemi Covid-19 masih menghalangi pembelajaran tatap muka di sekolah. Proses belajar mengajar pun diganti dengan sistem daring atau online. Tidak hanya mengubah metode pembelajaran, namun juga mengubah sistem penilaian hasil belajar siswa. 

Selain untuk mengukur ketercapaian siswa menguasai kompetensi dasar sesuai kurikulum, evaluasi juga berfungsi untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan guru menerapkan metode pembelajaran secara daring di masa pandemi Covid-19 ini. Akhirnya bisa dilakukan perbaikan-perbaikan.

Kemajuan teknologi digital membantu pembelajaran ketika harus dilakukan secara daring karena pandemi Covid-19. Bagaimana melakukan penilaian dan evaluasi pembelajaran ketika pembelajaran harus dilakukan jarak jauh secara daring? Guru dapat menggunakan instrumen-instrumen berikut ini.

1. Tugas


Tugas merupakan salah satu sumber penilaian yang biasanya guru gunakan saat pembelajaran tatap muka di kelas. Tugas juga bisa digunakan sebagai salah satu instrumen penilaian dalam pembelajaran daring, namun perlu dilakukan beberapa penyesuaian. 

Untuk penugasan, berikan instruksi tertulis yang detail, tapi cukup ringkas. Ini akan sangat membantu siswa dalam memahami apa saja yang harus dikerjakan. Selain itu, ketentuan tanggal dan jam pengumpulan tugas harus jelas. Tugas dapat digunakan sebagai sumber nilai utama bagi siswa.

2. Ujian


Bukan berarti evaluasi dalam bentuk ujian dapat ditinggalkan setelah diperoleh nilai dari tugas. Ujian tetap dibutuhkan sebagai evaluasi proses pembelajaran. Namun tentu saja materi belajar disederhanakan karena kurikulum dan durasi belajar pasti tidak sama saat seperti pembelajaran tatap muka.

Guru pastinya tidak dapat mengawasi langsung siswa saat mengerjakan ujian di rumah, sehingga diperlukan penyesuaian peraturan ujian. Misalnya, materi soal ujian disusun agar dapat dikerjakan secara open book. Ujian bisa dilakukan dengan online yang terintegrasi, ujian dapat dikerjakan oleh siswa dari rumah secara real time sesuai jadwal yang sudah ditetapkan.

3. Keaktifan


Meski proses belajar mengajar yang terpisah jarak, tak harus membuat komunikasi yang biasa terjalin di ruang kelas menjadi terhambat. Ruang kelas bisa berganti menjadi ruang maya dimana forum diskusi antar siswa dan antara siswa-guru dapat terus berlangsung melalui grup kelas.

Forum diskusi bisa dilakukan siswa dan guru melalui aplikasi chatting seperti grup whatsapp. Keaktifan siswa dalam diskusi dapat dijadikan instrumen penilaian. Diperlukan fleksibilitas yang baik dalam grup kelas agar setiap siswa dan guru dapat terlibat dan berpartisipasi aktif

Pandemi telah mengubah kebiasaan dari kelas tradisional menjadi kelas online yang memang bukan hal yang mudah untuk dijalani. Baik bagi siswa maupun guru. Dengan fleksibilitas memilih instrumen yang tepat dapat mempermudah penilaian pembelajaran yang harus dilakukan guru.