Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

7 Kebijakan Nadiem Makarim yang Menjadi Polemik

7 Kebijakan Nadiem Makarim yang Bikin Polemik

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim mendapatkan kritikan dari Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G). Pasalnya tema Hardiknas 2021 yaitu 'Serentak Bergerak, Mewujudkan Merdeka Belajar' dinilai bertolak belakang dengan pendidikan saat ini.

"Jika diperhatikan secara saksama bagaimana Kemendikbudristek dan Mas Menteri Nadiem saat ini mengelola pendidikan, dua frasa dalam kalimat itu (tema Hardiknas 2021) justru mengandung kontradiksi di dalamnya," kata Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim yang SekolahDasar.Net kutip dari JPNN (07/05/21).

Dia menyebutkan, dalam catatan P2G ada 7 kasus yang mencuat selama hampir dua tahun ini gegara kebijakan Nadiem Makarim, yaitu: 

  1. Program Organisasi Penggerak yang menyebabkan PGRI, NU, Muhammadiyah undur diri.
  2. Merdeka Belajar yang menduplikasi hak merek dagang PT Sekolah Cikal.
  3. Hilangnya pelajaran Sejarah dalam rencana penyederhanaan kurikulum. 
  4. Proses penyederhanaan kurikulum yang hingga kini tertutup, tidak transparan, serta tidak melibatkan semua pemangku kepentingan. 
  5. Tidak adanya frasa Agama dalam Peta Jalan Pendidikan.
  6. Hilangnya Pancasila dan Bahasa Indonesia dalam PP Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan. 
  7. Kamus Sejarah Indonesia yang dibuat Kemendikbudristek tidak memasukkan beberapa tokoh nasional dalam lema (entri), seperti nama KH. Hasyim Asyari, AH. Nasution, Abdurrahman Wahid, bahkan selevel Sukarno dan Hatta. 

Lihat juga: Kualitas Pendidikan Indonesia Rendah, Jangan Salahkan Guru

Di sisi lain, Satriwan mengapresiasi sejumlah program Episode Merdeka Belajar yang sudah mencapai Episode ke-10, yaitu penghapusan Ujian Nasional, relaksasi & re-alokasi Dana BOS, dan Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang diperluas untuk siswa dan guru.