Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Memberi Hukuman Siswa Untuk Memecahkan Masalah, Efektifkah?

Memberi Hukuman Siswa Untuk Memecahkan Masalah, Efektifkah

Seorang guru memberi hukuman siswa yang memiliki kesalahan memang memiliki tujuan baik. Hal tersebut dilakukan agar siswa jera dan lebih disiplin. Namun efektifkah hal tersebut? Hal ini tentu menjadi pertanyaan besar.

Sekolah merupakan tempat menimba ilmu. Tempat seorang siswa belajar bukan pengadilan yang memberi hukuman pada siswa yang melakukan kesalahan.

Namun bukan berarti seorang guru tidak boleh menghukum siswanya yang bersalah. Hukuman harus memberikan efek jera namun juga menjadi bagian dari pembelajaran.

Cara Memberi Hukuman Siswa Secara Tepat

Guru menjadi teladan bagi semua siswanya. Demi meminimalisir adanya pelanggaran tentu harus ada sanksi yang diberlakukan untuk semua murid. Namun hal utama yang harus diperhatikan adalah menghukum yang sifatnya mendidik.

Hukuman yang tepat adalah menimbulkan manfaat untuk Anak didik sehingga kedepannya tidak menjadi rantai yang tak terputus terkait hukuman fisik.

Lihat juga : 7 Contoh Sikap Guru Teladan Yang Wajib Anda Miliki!

Sebagai contoh jika seorang guru melakukan kekerasan kepada muridnya, maka kelak murid tersebut juga akan meniru apa yang dirinya alami pada muridnya kelak atau bahkan kepada orang lain. Sehingga akan diteruskan seperti rantai yang tidak akan pernah ada putusnya.

Menanggulangi hal tersebut tentu perlu langkah tepat dalam memberi hukuman siswa. Simak cara menghukum yang tepat:

1. Menangani Siswa Terlambat Hadir

Umumnya hukuman yang diberikan kepada siswa yang terlambat hadir berupa pukulan, cubitan, atau bahkan setrap. Hal tersebut justru akan membuat siswa trauma, takut, kesal kepada guru dan menjadi berani melawan.

Anda bisa mencari tahu alasan keterlambatan murid tersebut. Anda bisa memberikan hukuman dengan belajar sendiri di perpustakaan sepanjang 2 sesi jam pelajaran.

Selain itu Anda beri tambahan pelajaran sepulang sekolah atau mengerjakan latihan soal. Hal tersebut lebih mendidik daripada hukuman fisik.

2. Siswa yang Tidak Mengerjakan Tugas

Ada saja yang memberi hukuman siswa dengan menjemurnya di lapangan hingga beberapa jam. Hal tersebut tidak mendidik.

Jika anak tersebut sakit, nantinya malah menimbulkan trauma pada anak sehingga takut sekolah. Lakukan hukuman berupa membuat kliping atau mengerjakan soal, hingga merangkum buku di perpustakaan dengan pengawasan.

3. Siswa yang Membuat Keributan dan Masalah di Kelas

Jika seorang guru memberi hukuman berupa diminta keluar kelas maka siswa tidak akan jera. Mereka malah senang bebas di luar tanpa belajar.

Anda bisa lakukan dengan memintanya duduk di depan menghadap teman-temannya dan menyimak pelajaran di depan. Hal tersebut membuatnya tidak berkutik terutama bila Anda memberikan soal padanya didepan kelas.

4. Siswa yang Jarang Mengikuti Pelajaran

Siswa yang jarang hadir pada pembelajaran, Anda bisa menyuruhnya membuat karya tulis ilmiah dan lainnya. Sehingga siswa semakin jera.

Anda juga dapat menggunakan strategi yang efektif lainnya untuk memberi hukuman siswa daripada menyuruhnya untuk menulis kalimat ratusan kali.

5. Siswa yang Menyontek

Menghukum siswa yang menyontek agar jera, dapat dilakukan dengan memberi beberapa paket latihan soal yang dikerjakan sendiri di depan kelas.

Selain itu, Anda bisa memberinya konsekuensi membersihkan kelas, atau toilet. Selain mendidiknya bersih-bersih juga melatih kedisiplinan serta cinta kebersihan.

6. Siswa yang Pakaiannya tidak Rapi dan Rambut Gondrong

Umumnya murid akan diberi hukuman berupa rambut yang dipotong asal pada bagian rambutnya. Namun cara tersebut kurang efektif.

Anda bisa berkoordinasi dengan orangtua murid yang bersangkutan jika diperingatkan tidak memperhatikan. Anda juga dapat menghukum murid yang tidak rapi pakaiannya dengan menyuruhnya merapikan didepan kelas. Dengan memberi hukuman siswa secara mendidik akan memecahkan masalah secara tepat.