Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Upaya yang Perlu Dilakukan Agar Belajar Lebih Efektif di Masa Pandemi

Upaya yang Perlu Dilakukan Agar Belajar Lebih Efektif di Masa Pandemi

Pembelajaran yang biasanya dilakukan di sekolah, saat ini harus dilakukan secara daring akibat pandemi Covid-19. Proses pembelajaran di sekolah pun juga harus menerapkan kebiasaan baru. Pembelajaran tatap muka dilakukan dengan terbatas. Hal ini pun berdampak pada tidak efektifnya pembelajaran kepada para murid.

Kepala Sekolah SD Mardi Rahayu 01 Ungaran Heri Ismanto mengatakan, perlu beberapa hal yang dilakukan untuk menciptakan pembelajaran yang baik di masa pandemi. Menurutnya, yang pertama adalah pelatihan guru.

“Persiapan yang kami lakukan adalah pelatihan guru, untuk pelatihan guru adalah untuk menggunakan microsoft office, kami juga melatih membuat video pembelajaran, kemudian cara mengedit, mengupload, mendownload (video) YouTube dan menggunakan alat pembelajaran lain,” kata Heri.

Kedua, agar belajar lebih efektif di masa new normal adalah guru melengkapi perangkat pembelajaran. Dalam hal ini kurikulum yang menjadi objeknya, kurikulum yang digunakan merupakan kurikulum darurat, itu pun disederhanakan kembali.

“Kemudian melengkapi perangkat pembelajaran, kami menggunakan kurikulum darurat yang disederhanakan pemerintah, itu pun kami sederhanakan lagi, intinya kami tidak mengejar kuantitas tapi kualitas,” kata Heri yang SekolahDasar.Net kutip dari Jawa Pos (23/07/21).

Lalu, sosialisasi kepada orang tua. Pada sosialisasi orang tua, pihaknya juga memberitahukan bagaimana cara belajar nanti, serta memberikan tutorial untuk login ke akun yang digunakan oleh sekolah untuk melihat perkembangan anak.

Lihat juga : Mental Anak Bukan Dibentuk dari Sekolah Tapi Keluarga

"Terkahir pembentukan paguyuban kelas dan pembentukan kelompok belajar. Pembentukan paguyuban kelas ini diberikan ke guru kelas masing-masing, setelah itu kami para guru membentuk kelompok belajar, setiap kelas bisa terdiri dari 5, 7 sampai 9 kelompok yang terdiri dari 5-7 anak setiap kelompoknya,” jelasnya.