Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Tips Bagi Guru dalam Menerapkan Blended Learning di Sekolah Dasar

Tips Bagi Guru dalam Menerapkan Blended Learning di Sekolah Dasar

Metode belajar dengan blended learning akan semakin populer karena perkembangan teknologi yang kian waktu semakin canggih. Ditambah dengan situasi pandemi yang membuat seluruh jenjang pendidikan menerapkan pembelajaran daring (online). Blanded learning adalah metode pembelajaran yang menggabungkan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran secara daring. 

Dari beberapa penelitian, blended learning dapat meningkatkan hasil belajar, keterampilan dan sikap siswa. Blended learning dapat efektif jika guru menyajikannya dengan baik. Proses belajar siswa dapat menjadi lebih variatif, menarik dan menyenangkan. Namun, ini hanya sebatas metode, keberhasilannya tergantung dari guru.

Alasan Blended Learning Dapat Diterapakan di Sekolah Dasar

Blended learning juga bisa diterapkan pada jenjang Sekolah Dasar (SD). Ada beberapa alasan yang mendasari kemungkinan blanded learning di SD. 

Pertama, siswa yang duduk di Sekolah Dasar saat ini merupakan generasi alfa. Generasi ini lahir mulai tahun 2010 atau anak-anak yang lahir dari generasi milenial. Generasi alfa dikenal juga generasi abad 21. Mereka sangat akrab dengan teknologi dan lebih terdidik.  Anak memiliki kesempatan dan menyukai penggunaan teknologi dalam pembelajaran.

Kedua, pembelajaran dan penilaian di SD dilakukan secara holistik, tidak hanya mengukur hasil pembelajaran di ranah pengetahuan tetapi juga keterampilan dan sikap. Dengan kompleksitas pembelajaran membutuhkan waktu belajar yang lebih lama. Dengan blended learning siswa dapat belajar hal-hal yang dapat dilakukan di rumah secara online.

Ketiga, penggunaan teknologi dalam pembelajaran di SD sudah bisa dilakukan. Pembelajaran blended learning, memungkinkan materi dapat dibaca siswa melalui gawai yang hampir semua siswa sudah memiliki. Bahkan di beberapa SD fasilitas WiFi dan komputer sekolah telah tersedia. Blended learning di SD harus melibatkan orang tua. Penggunaan teknologi oleh anak usia SD harus dengan pengawasan orang tua.

Tips Bagi Guru SD dalam Menerapkan Blended Learning

Tantangan pembelajaran dengan blended learning di SD ada pada kemampuan guru dalam menggunakan teknologi. Guru harus bisa menyiapkan materi dalam bentuk digital untuk diunggah dan dibagikan secara online. Dibutuhkan inovasi dan kreativitas guru dalam menerapkan blended learning di SD. Berikut beberapa tips bagi guru SD ketika menerapkan metode blended learning.

1. Memahami karakter siswa

Guru harus mengenal dan memahami karakter siswa supaya penerapan blended learning tepat sasaran. Perlu diketahui, anak mempunyai daya konsentrasi yang berbeda dengan orang dewasa. Anak usia SD memiliki rentang konsentrasi yang terbatas. Guru tidak bisa memaksa siswa untuk fokus di depan layar. Jika hal itu dilakukan siswa akan merasa bosan dan tertekan.

2. Memberi waktu jeda

Sama seperti ketika pembelajaran tatap muka atau konvensional, dalam menerapkan blended learning guru harus memberi waktu jeda dari satu materi ke materi berikutnya. Bisa juga guru memberi waktu istirahat sebentar sampai kemudian melanjutkan pembelajaran kembali. Waktu jeda tersebut dapat guru isi dengan kegiatan bernyanyi, bermain games interaktif dan sebagainya.

3. Menjalin interaksi dengan siswa

Dalam penerapan blended learning guru tidak memindahkan belajar seperti di kelas menjadi bentuk daring. Misalnya, saat menggunakan aplikasi zoom atau google meet guru hanya ceramah, akibatnya pembelajaran tidak efektif. Tetapi jika dikombinasikan dengan kegiatan praktikum dan interaktif dengan siswa. Dengan begitu kegiatan pembelajaran dapat menjadi efektif.

4. Kerjasama dengan orang tua siswa

Pengunaan metode blended learning sangat erat dengan gawai dan internet. Dari segi kemampuan anak sekarang sudah banyak yang mahir menggunakan gawai atau gadget. Jangan sampai salah dalam menggunakan teknologi, misalnya bukannya belajar namun anak justru hanya bermain game mobile atau game online. Guru dapat meminta orang tua untuk membantu anak ketika belajar di rumah dan mengawasi anak dalam penggunaan teknologi.