Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Kemendikbudristek Dukung Vaksinasi Covid-19 Untuk Anak 6-11 Tahun di Sekolah

Kemendikbudristek Dukung Vaksinasi Covid-19 Untuk Anak 6-11 Tahun di Sekolah

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendukung rencana pemerintah melakukan vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6 sampai 11 tahun di sekolah. Hal ini dikatakan Plt Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbudristek, Anang Ristanto.

"Kami selalu mendukung upaya pemerintah dalam mengatasi pandemi covid-19, salah satunya melalui program vaksinasi beserta perluasan target sasaran vaksinasinya," kata Anang.

Sebelumnya telah dilakukan vaksinasi bagi siswa berusia 12-18 tahun yang menjadi salah satu landasan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas. Vaksinasi bagi guru dan siswa memberikan harapan untuk menyongsong kebiasaan baru, yakni PTM terbatas dengan tetap menjaga protokol kesehatan.

"Evaluasi kebijakan pembelajaran terus dilakukan oleh pemerintah selama masa pandemi covid-19, termasuk pembelajaran jarak jauh (PJJ). Efektivitas PJJ tidak bisa disamakan dengan PTM," kata Anang yang SekolahDasar.Net kutip dari Medcom (13/11/21).

Ia menambahkan, jika PJJ terus diperpanjang, anak-anak berpotensi mengalami learning loss atau penurunan capaian pembelajaran.  Pasalnya bagi beberapa anak PJJ kurang efektif, karena keterbatasan ekonomi keluarga dan jaringan internet.

Selain itu, PJJ dalam waktu yang panjang memberikan beberapa dampak negatif pada perkembangan sosial dan psikologi bagi anak, orang tua, maupun guru. Penutupan pembelajaran tatap muka selama pandemi telah berdampak pada beberapa aspek, termasuk mental anak dan orang tua.


Pelaksanaan PTM Terbatas pun akan terus diawasi dan dievaluasi termasuk oleh pemerintah daerah. PTM terbatas harus dihentikan sementara jika ada siswa atau tenaga pendidik yang positif covid-19 untuk memutus rantai penyebaran virus.

Pemerintah akan kembali mengevaluasi PTM terbatas saat pandemi covid-19 di Indonesia mulai bertransisi menjadi endemi.  Ditandai dengan penurunan kasus positif, penurunan jumlah pasien covid-19 yang dirawat di rumah sakit, dan penurunan angka kematian secara konsisten.

"Dinamika pembelajaran di masa pandemi terus terjadi dengan melihat perkembangan situasi. Kita terus beradaptasi dengan perubahan yang ada dan akan terus menyesuaikan dengan perkembangan pandemi, termasuk metode pembelajaran," kata Anang.