Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Cara Membuat Pembelajaran Berbasis Aktivitas Siswa

Cara Membuat Pembelajaran Berbasis Aktivitas Siswa

Proses pembelajaran lebih penting dibandingkan produk. Pentingnya proses pembelajaran ini dapat dimaksimalkan dengan aktivitas belajar siswa dengan melibatkannya dalam segala tahapan pembelajaran. Sehingga dalam proses pembelajaran guru tidak hanya transfer ilmu pengetahuan kepada siswa, namun juga dapat meningkatkan motivasi serta sikap belajar positif siswa.

Dahulu pembelajaran lebih didominasi oleh guru. Aktivitas guru lebih banyak daripada siswa serta peran guru lebih utama ketika proses pembelajaran. Guru melakukan transfer ilmu seperti yang diinginkannya. Kegiatan belajar siswa di kelas hanya ditunjukkan dengan kemampuan siswa menerima informasi dari guru dengan mendengarkan, menghafal, dan mengerjakan tugas-tugas.

Sekarang peran dan fungsi guru juga berubah. Sebelumnya guru sebagai seorang yang ahli mengajar tetapi sekarang harus berubah menjadi ahli pembelajaran. Guru harus bisa membuat aktivitas dan pengalaman belajar untuk memfasilitasi pembelajaran siswa. Pembelajaran berbasis aktivitas guru berubah menjadi pembelajaran berbasis aktivitas siswa. Oleh karena itu, guru perlu meningkatkan aktivitas belajar siswa.

Membangun Pengalaman Belajar dengan Meningkatkan Aktivitas Siswa

Saat ini, ada banyak metode dan model pembelajaran yang bisa diterapkan oleh guru. Berbagai model pembelajaran aktif itu mengembangkan pengalaman belajar siswa yang lebih baik. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa, dapat dilakukan dengan kegiatan berupa penugasan, melakukan kegiatan penemuan dan sebagainya. Berikut tiga cara membangun pengalaman belajar siswa berbasis aktivitas siswa:

1. Menerapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning

Problem Based Learning (PBL) memiliki ciri adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk siswa memperoleh pengetahuan. PBL melatih siswa untuk berpikir kritis dan memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah. Dengan model pembelajaran ini bisa membuat siswa belajar melalui menyelesaikan permasalahan dunia nyata dengan terstruktur untuk membangun pengetahuannya.

Pembelajaran dengan PBL menuntut siswa untuk aktif melakukan penyelidikan dalam menyelesaikan permasalahan. Guru berperan sebagai fasilitator atau pembimbing. Dengan menerapkan model pembelajaran ini akan dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir dan mengatasi masalah, mempelajari peran-peran orang dewasa, dan menjadi pembelajaran mandiri. 

2. Membangun Pembelajaran yang Kolaboratif

Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dapat dilakukan dengan membangun pembelajaran yang kolaboratif. Pasalnya, guru tidak bisa begitu saja mentransfer pengetahuan dan pengalaman pada siswa. Ketika siswa berkolaborasi dengan siswa lainnya aktivitas belajar meningkat dengan baik. Hal ini juga terbukti membuat sebagian besar siswa akan belajar lebih banyak, lebih dalam, serta lebih efektif.

Kegiatan kolaboratif ini juga sejalan dengan pembelajaran abad ke-21. Pembelajaran melibatkan keterampilan siswa yang maksimal dengan menerapkan empat kompetensi pembelajaran yang juga dikenal dengan pembelajaran 4C. Pembelajaran abad 21 menekankan pada pembelajaran yang menekankan pada keterampilan 4C yaitu Critical Thinking (Berpikir kritis), Creative (Kreatif), Communication (Komunikasi) dan Collaboration (Kolaborasi).

3. Menggunakan Media Pembelajaran 

Supaya siswa dapat melakukan aktivitas fisik dan aktivitas mentalnya dengan seimbang, guru perlu memperbaiki kegiatan pembelajaran. Salah satu yang dapat dilakukan guru untuk mengaktifkan siswa yaitu dengan menggunakan media pembelajaran. Dengan media bisa memberi kesempatan siswa untuk menggali pengetahuan dari dirinya sendiri serta memberi pengalaman belajar siswa.

Contohnya media pop up yang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa sekolah dasar. Media pembelajaran pop up merupakan media buku yang dirancang untuk menampilkan benda tiga dimensi yang dibuat dengan keterampilan seni lipat. Selain membuat siswa menjadi lebih cepat dan tangkas dalam mengerjakan tugas, siswa juga jadi lebih berani dalam mengajukan ide-ide atau gagasannya.

Lihat juga : Tidak Perlu Super Pintar, Seorang Guru Harus Bisa Memotivasi Siswa

Guru bukanlah sumber utama dalam proses pembelajaran, ada media, buku, dan sumber informasi lainnya. Guru sebagai peran pendukung yang memberikan arah yang jelas kepada siswa, bagaimana siswa hendaknya mendapatkan pengalaman belajarnya. Penting bagi guru meningkatkan kompetensinya dengan berkreasi dalam meningkatkan perannya membangun pengalaman belajar melalui aktivitas belajar siswa yang dominan.