Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

5 Tips Bagi Guru SD untuk Menjaga Kesehatan Mental supaya Tetap Sabar

5 Tips Bagi Guru SD untuk Menjaga Kesehatan Mental supaya Tetap Sabar

Menjaga kesehatan mental tenaga pendidik dan siswa tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kesehatan yang  hakiki bukan hanya sehat secara fisik namun juga mental. Terlebih menghadapi masa new normal saat ini. Sudah pasti akan ada perubahan besar setelah masa pandemic covid-19.

Perubahan tersebut meliputi pola pembelajaran, kesulitan adaptasi, kemampuan penguasaan teknologi, dan ketidaksiapan menghadapi semua keterbatasan yang menimbulkan tekanan dan tantangan. Bukan hanya kesehatan mental orang tua dan siswa, akan tetapi juga mempengaruhi kesehatan mental para tenaga pendidik.

5 Tips Menjaga Kesehatan Mental Guru Dan Siswa SD untuk Mendukung Pembelajaran

Kesehatan mental merupakan kondisi saat batin dan sifat manusia dalam keadaan normal, tenang, dan tentram, sehingga mampu menjalankan aktivitas dalam menikmati kehidupan sehari-hari.

Seorang tenaga pendidik yang sehat jasmani dan mental diharapkan mampu menciptakan sistem pembelajaran yang efektif dan optimal dengan tetap menjaga kesehatan mental siswanya. Beberapa hal yang dapat dilakukan guru dan siswa dalam menghadapi kondisi normal saat ini  antara lain:

1. Hapus Jarak Antara Guru dan Siswa

Pembelajaran jarak jauh yang diterapkan pada masa pandemi lalu, sudah pasti menciptakan jarak komunikasi yang kurang maksimal yang berakibat pada pembelajaran normal saat ini. Terkadang siswa kurang merasakan keterikatan dengan para guru, sehingga timbullah rasa yang tidak nyaman. Bukannya menjaga kesehatan mental, namun secara tidak langsung hal ini akan mengganggu kesehatan mental siswa.

Guru yang cerdas  mampu membangun bonding yang kuat dan memelihara kondisi psikologis siswa saat menghadapi tantangan di masa new normal ini. Buatlah jadwal untuk melakukan metode teacher and student talk. Kegiatan yang bisa dilaksanakan dalam metode tersebut contohnya memberi waktu siswa untuk bercerita perihal hal-hal yang disukai atau pancing siswa memberitahu kesulitannya selama belajar pembelajaran tatap muka berlangsung.

2. Pembelajaran Ramah Anak

Metode pembelajaran ini lebih mengacu pada peserta didik tanpa mengabaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Masalah yang sering dikeluhkan siswa antara lain bosan dengan suasana kelas atau sulit menerima materi yang berupa teori.

Kedua hal ini sudah pasti menjadi faktor meningkatnya stress pada anak. Metode guru untuk menjaga kesehatan mental siswa adalah memakai trik dengan memberikan pilihan menyelesaikan tugas berdasarkan hobi siswa atau sesekali ajaklah siswa mengenal program pembelajaran di luar sekolah.

 3. Self Love dan Self Care

Kondisi kesehatan mental setiap orang tidaklah sama. Hal ini berlaku juga pada seorang guru. Oleh karena itu, perawatan diri yang dilakukan juga tidak sama. Self care sendiri lebih mengacu pada aktivitas untuk meningkatkan rasa kesejahteraan diri sendiri.

Self love merupakan suatu bentuk apresiasi terhadap diri sendiri. Apresiasi yang dimaksud tumbuh dari diri sendiri yang mampu mendukung perkembangan fisik, spiritual, dan psikologis. Pernyataan ini juga dikemukakan oleh Deborah Khoshaba Psy.D pada tahun 2012 silam.

4. Tidak Berat Sebelah dan Terapkan Disiplin

Adil dan disiplin merupakan dua hal yang saling berkaitan, karena sikap disiplin merupakan landasan untuk dapat berlaku adil. Contoh sederhananya adalah guru membuat jadwal rutinitas kegiatan dengan pengaturan waktu yang baik.

Dengan demikian guru lebih teratur dan terarah sehingga sangat baik dalam menjaga kesehatan mental pada anak didik maupun dirinya sendiri, baik selama masa pandemi maupun di kehidupan normal saat ini.

5. Jalin Komunikasi dengan Orang Tua Siswa

Anggaplah orang tua siswa sebagai partner dalam melakukan pembelajaran di era normal saat ini. Cari tahu apakah siswa mengalami kesulitan selama belajar di sekolah.

Komunikasi intens yang dilakukan diharapkan dapat menjadi solusi perihal kendala yang dialami siswa saat belajar baik di sekolah atau rumah. Hal yang demikian juga dapat menciptakan bonding antara guru dan siswa.

Lihat juga : Seorang Guru Profesional Harus Mampu Menyenangkan Muridnya

Menjaga kesehatan mental antara orang tua, siswa, dan guru merupakan indikator terpenting dalam menghadapi berbagai tantangan di era pembelajaran jarak jauh dan era new normal saat ini. Adanya kerjasama yang baik pada tiga indikator tersebut akan mengoptimalkan tercapainya tujuan pendidikan nasional.