Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Guru Terbaik Muncul dari Dia yang Memahami Filsafat Pendidikan

Guru Terbaik Muncul dari Dia yang Memahami Filsafat Pendidikan

Guru terbaik pastinya menjadi cita-cita bagi semua guru atau orang. Menjadi seorang guru merupakan cita-cita yang paling mulia. Meskipun beberapa orang ada yang beranggapan, bahwa menjadi guru gajinya hanya sedikit, apalagi honorer. Tapi, hal tersebut tidak menghalangi niat seseorang yang ingin menjadi pelita dalam kebodohan.

Kenyataan tersebut menjadi salah satu tantangan tersendiri bagi guru. Setiap guru nantinya juga akan naik jabatan, sama seperti pekerjaan lainnya. Namun, paling penting mereka dapat menjadi guru yang terbaik. Baik di mata murid, kepala sekolah, sesama guru, dan yang lainnya. Status guru saja tidaklah cukup. Guna bisa menjadi seorang guru yang best membutuhkan beberapa syarat.

Salah satu syaratnya adalah ia harus memahami pendidikan filsafat pendidikan. Sedangkan, filsafat adalah sesuatu tidak mudah untuk dipahami.

Guru Terbaik Harus Paham Filsafat Pendidikan

Sunaryo Kartadinata yang merupakan Ketua umum dari Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia juga menjelaskan, jika seorang guru itu harus paham tentang filsafat pendidikan serta mengajar.

Dirinya juga menambahkan jika seorang guru mempunyai filsafat pendidikan, maka proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas itu akan lebih jelas. Sedangkan Profesor Universitas Pendidikan Indonesia menilai, selama ini itu penilaian guru hanya terfokus pada kemampuan mereka dalam mentransfer pendidikan. Bukan pada arti mendidik.

Dia juga menambahkan, penting ditumbuhkan dalam diri seorang guru adalah kesadaran, fokus, serta tujuan akan hal ini. Selama ini yang baru tumbuh percakapan mengajar yang hanya sebatas menyampaikan informasi, keterampilan dan pengetahuan.

Menurut Sunaryo, belum tumbuhnya filsafat pendidikan seorang guru itu karena dalam diri tersebut belum tertanam pemahaman mengenai hakikat ilmu yang diajarkannya. Seharusnya guru itu mengetahui betul untuk apa dan akan kemana ilmu yang sudah diberikan kepada muridnya. Ketua umum tersebut juga memberikan contoh bahwa dalam mengajar pertama harus memberikan penjelasan.

Saran dan Masukan

Menurut Sunaryo, sekarang ini perlu dilakukan survei guna mengetahui pemahaman guru terhadap filsafat pendidikan tersebut. Survei tersebut sepanjang juga sangat penting. Dengan melakukan survei kita juga akan mengetahui apakah guru-guru bekerja sebatas membangun kompetensi yang selesai sesudah dinilai atau benar-benar memberikan pendidikan bagi murid-muridnya.

Dampak terhadap minimnya pemahaman guru terhadap filsafat pendidikan nantinya akan berakibat kepada pembiasan mereka dalam memberikan pembelajaran. Salah satu hal yang seringkali dilakukan di Indonesia sendiri untuk menjadi guru terbaik adalah dengan mengikuti beberapa pelatihan guru seperti halnya kegiatan PLPG. Namun ternyata, hal tersebut secara menyeluruh dipahami oleh guru.

Pembagian Filsafat Pendidikan

Karena menjadi guru terbaik merupakan cita-cita bagi semua guru, makalah filsafat pendidikan juga tidak boleh ditinggalkan. Perlu Anda ketahui bahwa secara mendalam itu filsafat pendidikan bertanya mengenai pelajaran yang lebih efektif. Selain itu, filsafat itu sendiri juga dianggap sebagai perubahan beserta lawannya yaitu pesawat anti perubahan.

Sedangkan yang merupakan filsafat pendidikan menurut perubahan itu adalah filsafat pragmatisme, konstruktivisme, eksistensialisme. Untuk filsafat model ini menjelaskan bahwa pendidikan yang efektif itu menempatkan siswa sebagai subjek.

Nantinya belajar juga mengkonstruksikan pengetahuan dengan aktivitas serta mereka tidak boleh pasif. Pragmatisme sendiri belajar merupakan upaya guna memperoleh keterampilan mengenai bagaimana menjalani hidup saat ini.

Lihat juga : Bagi Guru Passion Sangat Diperlukan dalam Mendidik

Lalu eksistensialisme sendiri sebenarnya hampir sama dengan pengertian yang sebelumnya. Lebih tepatnya belajar itu merupakan upaya supaya kita memperoleh cara untuk membuat pilihan sebagai manusia yang bebas saat ini. Bagaimana dengan persahabatan dan perubahan? Percaya bahwasannya pengetahuan itu tidak akan berubah dan menjadi prinsip dasar yang harus dikuasai oleh siswa.

Dengan begitu tugas guru itu adalah mentransfer pengetahuan sedangkan siswanya sebagai penerima pengetahuan. Jadi, bisa dikatakan sebagai guru terbaik adalah sosok guru yang mampu memahami, serta menanamkan dalam diri pentingnya filsafat pendidikan, dalam memberikan pembelajaran serta mengajar dalam kelas.