Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Pengertian Keterampilan Membaca Pemahaman

Pengertian Keterampilan Membaca Pemahaman

Keterampilan merupakan kemampuan yang kita miliki untuk melakukan sesuatu dengan baik. Keterampilan perlu dilatih agar terbiasa dan terlatih. Tanpa adanya latihan tidak akan bisa menghasilkan sebuah keterampilan yang khusus atau terampil. Sehubungan dengan penggunaan bahasa, keterampilan dibagi menjadi empat, yakni keterampilan menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. 

Dari keterampilan berbahasa yang telah disebutkan, membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang penting untuk dipelajari dan dikuasai. Khansa & Cahyani (2016: 162) mengungkapkan membaca merupakan bagian dari proses pendidikan pengembangan potensi diri, sehingga memiliki kemampuan berpikir rasional dan prestasi akademik. Dalam dunia pendidikan, keterampilan membaca merupakan keterampilan dasar yang harus dikuasai peserta didik  untuk dapat menguasai keterampilan yang lebih tinggi.

Lihat juga : Meningkatkan Keterampilan Membaca dengan Metode Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R)

Somadayo (2011: 1) menyatakan membaca dianggap penting untuk dikuasai setiap manusia dalam rangka mengikuti laju perkembangan zaman. Untuk mengikuti perkembangan zaman setiap manusia harus mengimbanginya dengan membaca. Kegiatan membaca tersebut dapat dilakukan untuk menyerap informasi sebanyak mungkin dari berbagai media, sehingga secara tidak langsung akan menambah dan memperluas wawasan. Frank Smith (Zuchdi, 2008: 21) mengartikan membaca adalah sebagai proses komunikasi yang berupa pemerolehan informasi dari penulis oleh pembaca. 

Sejalan dengan pendapat Frank, Hodgson (Tarigan, 2015: 7) berpendapat membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/ bahasa tulis. Lebih lanjut, Somadayo (2011: 4) menjelaskan membaca merupakan kegiatan interaktif untuk memetik dan memahami makna yang terkandung dalam bahan tertulis. Pembaca yang baik berusaha mendapatkan makna berupa pemahaman dari apa yang dibacanya.

Untuk dapat memahami isi atau informasi dalam suatu bacaan, seseorang memerlukan suatu keterampilan membaca. Keterampilan tersebut dapat diperoleh dengan beberapa tahapan. Tahapan yang dimaksud yakni tahapan membaca permulaan atau membaca mekanik dan membaca pemahaman atau membaca lanjut (Dalman, 2014: 85-87). 

Membaca permulaan merupakan, suatu keterampilan awal yang harus dipelajari atau dikuasai oleh pembaca yang dilakukan di kelas I dan II, sedangkan membaca lanjut dilakukan di kelas III, IV, V, dan VI. Membaca lanjut atau pemahaman merupakan keterampilan membaca yang berada pada urutan yang lebih tinggi setelah membaca permulaan, dimana pembaca dituntut mampu memahami isi bacaan. Berdasarkan tahapan membaca di atas, peserta didik  kelas VI SD telah memasuki pada tahapan membaca pemahaman.

Yoakam (Pramila Ahuja dan G. C. Ahuja, 2010: 50) mengungkapkan bahwa, membaca pemahaman merupakan memahami materi bacaan yang melibatkan asosiasi (kaitan) yang benar antara makna dan lambang (simbol) kata, penilaian konteks makna yang diduga ada, pemilihan makna yang benar, organisasi gagasan ketika materi bacaan dibaca, penyimpanan gagasan, dan pemakaiannya dalam berbagai aktivitas sekarang atau mendatang. 

Harjasujana (Somadayo, 2011: 13) mendefinisikan membaca pemahaman sebagai suatu proses yang aktif dan bukan merupakan proses yang pasif. Artinya seorang pembaca harus dengan aktif berusaha menangkap isi bacaan yang dibacanya. Membaca dengan aktif disini dilakukan dengan menangkap pesan, informasi, fakta, atau ide pokok bacaan dengan baik.

Kegiatan membaca hendaknya mempunyai tujuan. Seperti halnya dalam membaca pemahaman, tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk mendapatkan pemahaman serta penguasaan terhadap informasi, ide, gagasan dalam bacaan. Tarigan (2015: 58) menyatakan bahwa membaca pemahaman (reading for understanding) adalah membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma kesastraan (literary standards), resensi kritis (critical review), drama tulis (printed drama), pola-pola fiksi (patterns of fiction). Lebih lanjut, Tarigan juga menyatakan bahwa tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, serta memahami makna bacaan. 

Sejalan dengan pendapat Tarigan, Somadayo (2011: 11) mengemukakan tujuan utama membaca pemahaman adalah memeroleh pemahaman. Lebih lanjut, Somadayo menjelaskan bahwa seseorang dikatakan memahami bacaan secara baik apabila memiliki keterampilan menangkap arti kata dan ungkapan yang digunakan penulis, keterampilan menangkap makna tersyarat dan tersirat, serta keterampilan membuat simpulan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan membaca pemahaman merupakan kemampuan membaca yang dilakukan untuk memahami isi bacaan. Memahami isi bacaan dalam proses membaca pemahaman meliputi menemukan pesan, informasi, fakta, gagasan, dan ide pokok bacaan.