Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Yang Perlu Diperhatikan Guru Pada Saat Memberikan Penguatan

Yang Perlu Diperhatikan Guru Pada Saat Memberikan Penguatan

Sebagai seorang guru, wajib memiliki keterampilan dasar memberikan penguatan. Penguatan ini berguna untuk membangkitkan motivasi belajar terhadap para murid. Dengan begitu, di dalam proses belajar mengajar bisa mencapai suatu hasil yang maksimal. Lantas, hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh guru pada saat memberikan penguatan?

Di dalam kegiatan belajar mengajar, penguatan memiliki peran yang cukup penting guna meningkatkan keefektifan proses pembelajaran. Respon positif atau pujian guru terhadap murid bakal membuat siswanya merasa senang serta merasa punya kemampuan, dan membangun rasa percaya dirinya. Tetapi sayangnya, banyak guru yang hanya memberi teguran-teguran atau respon negatif terhadap perbuatan-perbuatan negatif siswanya saja. Sehingga guru perlu berlatih dalam memberikan penguatan terhadap siswanya.

Guru Pada Saat Memberikan Penguatan, Perhatikan Hal Ini!

Pada jenjang pendidikan dasar, memberi penguatan harus dilakukan sesering mungkin. Reinforcement (penguatan) sendiri merupakan semua bentuk respon, baik yang sifatnya verbal maupun nonverbal. Tujuan penguatan ini yaitu untuk memberi feedback alias umpan balik terhadap murid atas perbuatannya sebagai bentuk dorongan atau koreksi.

Keterampilan untuk memberikan penguatan ini terdiri atas sejumlah komponen yang perlu Anda pahami dan kuasai penggunaannya sebagai seorang guru supaya bisa memberikan penguatan yang bijaksana dan juga sistematis. 

Penguatan sendiri bisa Anda lakukan secara verbal maupun nonverbal. Untuk penguatan secara verbal ini bisa berupa kata-kata dan kalimat pujian. Sebagai contoh penguatan dengan kata-kata ini dapat berupa: benar, tepat, bagus, ya, baik, bagus sekali, setuju, cerdas, pintar, mengagumkan, dan lain sebagainya. Sementara itu penguatan verbal dalam bentuk kalimat contohnya:

  • "Wah, pekerjaanmu bagus sekali"
  • "Ibu merasa puas dengan jawabanmu"
  • "Nilai matematika kamu semakin lama semakin baik"
  • "Andres, contoh yang kamu berikan sangat tepat"
  • "Wah, jawaban kamu lengkap sekali"

Sedangkan untuk penguatan non verbal bisa Anda lakukan dengan cara: gerakan mendekati murid, sentuhan, acungan jempol, dan juga kegiatan yang menyenangkan.

Prinsip-prinsip Pemberian Penguatan

Hendaknya, guru pada saat memberikan penguatan terhadap siswanya harus dilakukan dengan penuh kehangatan dan benar-benar tulus. Ya, penguatan tidak boleh dibuat-buat hanya untuk menimbulkan kesenangan siswa saja.

Penguatan ini diperlihatkan dengan suara, mimik, serta gerak badan yang luwes, sehingga memberi kesan terhadap siswa bahwa guru tersebut sungguh-sungguh melakukan hal itu.

Lihat juga : Manfaat Memberi Motivasi dan Penguatan bagi Siswa

Guru yang memberi penguatan terhadap muridnya harus sesuai dengan tingkah laku serta penampilannya. Sehingga siswa mengerti dan yakin bahwa apa yang dilakukannya pantas memperoleh penguatan. Tetapi, tak menutup kemungkinan juga saat penguatan itu berbentuk motivasi dengan tujuan mendorong muridnya agar lebih baik lagi perilakunya (dalam tanda kutip masih belum sesuai penampilan dan tingkah lakunya dengan penguatan). Sehingga penguatan ini bermakna bagi si murid.

Supaya guru pada saat memberikan penguatan menjadi lebih efektif, hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip penguatan berikut ini.

Kehangatan dan Keantusiasan

Hendaknya guru pada saat memberikan penguatan tunjukkanlah sikap yang hangat serta antusias, bahwa penguatan tersebut benar-benar Anda berikan sebagai balasan terhadap respon yang diberikan murid.

Kebermaknaan

Yakinkan pada diri murid bahwa penguatan yang Anda berikan sebagai guru merupakan penguatan yang wajar. Sehingga benar-benar bermakna bagi murid. Hindari penguatan yang berlebihan, sebab bisa mematikan motivasi murid.

Pergunakan Penguatan yang Bervariasi

Penguatan yang sejenis serta Anda lakukan secara berulang-ulang bisa menyebabkan kebosanan, sehingga tak efektif untuk membangkitkan motivasi belajar murid. Sekali-kali pergunakan penguatan dengan bahasa verbal serta dengan gerakan-gerakan.

Beri Penguatan dengan Segera

Guru pada saat memberikan penguatan, sebaiknya lakukan segera usai muncul respon atau tingkah laku tertentu. Sebab, penguatan yang ditunda pemberiannya tidak bakal efektif lagi serta kurang bermakna.