Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Guru Bukan Lagi Sebagai Pusat Pembelajaran, Ini Perannya

Guru Bukan Lagi Sebagai Pusat Pembelajaran, Ini Perannya

Untuk menghasilkan sumber daya manusia yang handal diawali dari pendidikan dasar. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, guru bukan lagi sebagai pusat pembelajaran, namun juga sebagai fasilitator, planner, inovator, dan motivator. Bagaimana sebenarnya guru masa depan? Yaitu guru yang mampu berperan sebagai berikut:

PLANNER

Planner, artinya guru mempunyai program kerja yang jelas, program kerja tersebut tidak hanya berupa program rutin, misalnya menyiapkan seperangkat dokumen pembelajaran seperti Program Semester, Modul Ajar, dan sebagainya. Akan tetapi guru wajib memiliki rencana bagaimana setiap pembelajaran yang dilakukan berhasil maksimal. Untuk itu apa dan bagaimana rencana yang dilakukan, sudah terprogram dengan baik.

INOVATOR

Inovator, artinya guru memiliki kemauan untuk melakukan pembaharuan dan pembaharuan. Itu termasuk pola pembelajaran, metode mengajar, media pembelajaran, sistem dan alat evaluasi. Secara individu maupun bersama-sama, guru mampu untuk merubah pola lama yang selama ini tidak memberikan hasil maksimal. Melalui pola pembelajaran baru, maka akan berdampak pada hasil belajar siswa yang lebih maksimal.

MOTIVATOR

Motivator di sini memiliki arti guru masa depan yang mempunyai motivasi untuk terus belajar dan belajar. Bukan hanya itu, guru juga mampu memberikan motivasi kepada anak didik untuk belajar dan terus belajar sebagaimana dicontohkan oleh gurunya.

DEVELOPER

Guru mau untuk terus mengembangkan diri dan menularkan kemampuan dan keterampilannya kepada teman sejawat. Guru masa depan haus akan menimba keterampilan, dan bersikap peka terhadap perkembangan teknologi, misalnya mampu dan terampil mendayagunakan komputer, internet, dan berbagai model pembelajaran multi media.

CAPABLE PERSONAL

Capable personal, maksudnya guru diharapkan mempunyai pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan serta sikap yang lebih mantap dan memadai, sehingga mampu mengelola proses pembelajaran secara efektif.


Guru tidak harus melulu menyampaikan pelajaran sesuai dengan kurikulum, namun dituntut dapat mengembangkan potensi siswanya. Masyarakat sangat membutuhkan para guru-guru yang mampu mengangkat citra dan marwah pendidikan bangsa ini yang terkesan sudah carut marut, dan seperti benang kusut. Guru harus mampu menjadi contoh teladan mentransfer nilai-nilai etika moral.