Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

6 Tips Orangtua Mendidik Anaknya yang Duduk Bangku Kelas 4 SD

6 Tips Orangtua Mendidik Anaknya yang Duduk Bangku Kelas 4 SD
Anak SD kelas 4 dan 5 termasuk kategori kelas tinggi, sehingga cara mendidik anak SD kelas 5 beda tipis dengan anak SD kelas 4.

Menurut sebuah penelitian, usia anak yang duduk di bangku SD dibagi menjadi dua kategori. Pertama, kelas 1, 2, dan 3 yang masuk dalam kategori kelas rendah. Kedua, kelas 4, 5, dan 6 termasuk kategori kelas tinggi. Dalam hal ini, cara mendidik anak SD kelas 5 yang termasuk kategori kelas tinggi mungkin hanya akan berbeda tipis dengan anak SD kelas 4 atau 6.

Saat duduk di bangku SD, anak jadi punya banyak definisi lain terkait orang tua. Yakni guru sebagai orang tua di sekolah, dan orang tua kandung sebagai orang tua di rumah. Sementara itu, pendidikan seyogyanya harus diajarkan kepada anak di manapun berada. Entah itu formal maupun non formal, seperti cara mendidik anak SD kelas 5. Lantas, seperti apa metode untuk mendidik anak SD di rumah yang harus orang tua terapkan?

Inilah 6 Tips Orangtua Mendidik Anaknya yang Duduk di Bangku Kelas 4 SD


1. Pantaulah Jam Belajar Anak Saat di Rumah

Pastikan jadwal belajar di rumah berlangsung dengan baik. Karena saat mulai memasuki kelas tinggi, yakni kelas 4, 5, dan 6 anak harus mulai serius dalam belajar guna mempersiapkan kelulusan dengan baik. Jadi, pastikan anak bisa belajar, bermain, dan beristirahat sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

2. Batasi Penggunaan Gadget dan Alat Elektronik Lainnya

Saat jam belajar anak sudah terjadwal dengan baik, maka yang perlu orangtua pantau lagi adalah penggunaan alat elektronik saat belajar. Tetapkan waktu tersendiri bagi anak untuk bermain gadget atau alat elektronik sesekali saja, bukan saat belajar. Kecuali jika bahan belajar anak merupakan file audio visual, maka penggunaan alat elektronik juga seperlunya saja.

3. Ajarkan Anak Bersosialisasi yang Baik Saat Belajar Kelompok

Pada tingkatan kelas tinggi seperti halnya kelas 4 atau 5 SD, belajar kelompok mungkin sudah bukan hal yang asing lagi bagi anak. Karena biasanya anak sudah mulai terbiasa dengan lingkungan sekolah SD dan segala peraturan, tata tertib, maupun tata cara yang diajarkan oleh guru-gurunya di sekolah. Selain itu, di lingkungan pergaulannya dengan sesama teman pun anak harus bisa bersosialisasi dengan baik.

4. Bantu Anak Menyelesaikan PR Sulit

Dalam hal ini, peran orang tua mengajari anak mengerjakan PR bukan berarti sepenuhnya dikerjakan oleh orangtua. Melainkan orangtua memberikan fasilitas berupa pengajaran kepada si anak. Anak bisa bertanya terkait PR yang sulit atau tidak bisa untuk dikerjakan kepada orangtua.

5. Banyak Mempraktikkan Teori Pelajaran di Rumah

Jika di sekolah anak belajar tentang pelajaran Matematika secara teoritis, maka di rumah orangtua cobalah untuk mempraktikkan teori tersebut ke dalam sebuah kata-kata. Misalnya saat meminta bantuan si anak untuk mengambilkan sesuatu, gunakanlah kata dan angka yang akan merangsang pemikiran anak untuk bekerja.

6. Bangun Kreatifitas Anak

Dalam hal ini, orangtua bisa memberikan contoh si anak dengan cara mempraktikkan pelajaran seni, seperti membuat kerajinan tangan. Salah satu keuntungan membangun kreatifitas anak adalah aktifnya kinerja otak kanan milik si anak.

Metode yang digunakan untuk mendidik anak SD kelas tinggi sebenarnya hampir sama. Sebagaimana cara mendidik anak SD kelas 5 yang harus mulai mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai ujian dan tes di kelas 6 nanti. Selain itu, aktivitas belajar di rumah juga harus semakin ditingkatkan untuk membangun kebiasaan si anak. Cara ini efektif digunakan agar anak tidak menyepelekan pelajaran yang telah diberikan di sekolah.