Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Tips Agar Anak Kuat Mental dalam Menghadapi Kerasnya Kehidupan

Tips Agar Anak Kuat Mental dalam Menghadapi Kerasnya Kehidupan
Kehidupan tak selamanya indah dan anak-anak wajib tahu itu. Agar mereka siap, berikut ini tips agar anak kuat mental dalam menghadapi kerasnya kehidupan.

Rasa cinta yang tinggi dari orangtua kepada buah hati memang kadang membuat kita ingin menciptakan dunia indah untuknya. Rasa-rasanya tak ingin jika anak serba kekurangan, baik ketika kecil atau sudah dewasa nanti. Namun cepat atau lambat, orangtua wajib memahami beberapa tips agar anak kuat mental dalam menghadapi kerasnya kehidupan.

Kenapa begitu? Karena ketika buah hati sudah berada di luar rumah, mereka mau tak mau harus bisa melakukan penyesuaian diri. Anak yang cenderung dilimpahi kasih sayang hingga dimanjakan berlebihan, tak akan bisa menerima berbagai hal di luar sana, yang terjadi tidak sesuai harapannya. Anak-anak seperti itu akan sulit menerima kenyataan.

Padahal dunia luar adalah sebuah lingkungan yang keras. Semakin bertambahnya usia, anak akan tahu bahwa kehidupan begitu berat. Anak akan mengalami yang namanya kekecewaan, kesedihan, rasa marah dan kehilangan. Jika mereka tidak diajari bahwa dunia itu sangat keras, anak akan kesulitan beradaptasi dengan lingkungannya.

Tentu Anda tidak mau buah hati menjadi sosok yang tidak berguna, bukan? Untuk itulah demi membentuk kepribadiannya menjadi manusia kuat, berikut beberapa tips agar anak kuat mental dalam menghadapi kerasnya kehidupan yang bisa coba untuk diterapkan:

1. Bangun Karakter Anak


Hal pertama sekaligus mendasar agar anak kuat mental dalam menghadapi kerasnya kehidupan adalah dengan membangun karakter dirinya. Ketahuilah, anak membutuhkan kompas moral untuk tahu apakah tindakannya salah satu benar. Untuk itu sedari kecil, tanamkan hal-hal terpuji pada buah hati seperti kejujuran dan belas kasih.

2. Diajari Keterampilan


Agar buah hati siap menghadapi pahit manisnya kehidupan, mereka harus memiliki keterampilan spesifik. Beberapa keterampilan seperti cara menyelesaikan masalah, mengontrol keinginan, mendisiplinkan diri hingga mengatur emosi. Tentunya berbagai keterampilan ini diajarkan sesuai dengan usia buah hati dan jangan dipaksakan.

Lihat juga: Keterampilan yang Dibutuhkan Anak untuk Masa Depannya

Cara termudah adalah membiarkan mereka merasa tidak nyaman dan jangan biarkan si kecil terlalu bergantung pada orangtua. Di awal mungkin orangtua akan merasa tidak tega, tapi keterampilan ini haruslah dibangun supaya kepribadian anak bisa kuat dan mereka tetap produktif, sekalipun ada dalam situasi sulit.

3. Anak Harus Hadapi Ketakutan


Beberapa orangtua biasanya enggan membiarkan buah hati takut, sehingga cenderung menghindarkan berbagai ketakutan. Padahal perilaku ini keliru. Anak justru harus merasa takut dan tidak nyaman supaya dia bisa memperoleh kecepatan diri yang dibutuhkan.

Secara perlahan, orangtua harus membantunya menghadapi ketakutan seperti takut pada kucing, takut gelap, takut belanja di warung dekat rumah. Selalu berikan semangat padanya, berikan pujian hingga hadiah untuk seluruh usahanya agar anak bisa berdamai dengan ketakutannya.

4. Biarkan Anak Lakukan Kesalahan


Alih-alih menuntun mereka jadi pribadi sempurna, orangtua haruslah membiarkan anak melakukan kesalahan. Kesalahan merupakan guru belajar yang terbaik. Ajarkan padanya bahwa kesalahan adalah hal biasa dalam hidup supaya dia tidak malu. Namun berikan juga solusi untuk menghindari kesalahan yang sama di kemudian hari.

Orangtua yang menuntut anaknya selalu dapat nilai 100 dalam setiap pelajaran atau berpenampilan sempurna, justru membuat anak diliputi ketakutan. Ketakutan dan kecemasan melakukan kesalahan ini membuat mereka insecure dalam menghadapi kerasnya kehidupan.

5. Anak Harus Bisa Bersyukur


Supaya anak tahu bahwa tidak semua hal di dunia ini sesuai dengan keinginannya, orangtua wajib mengajarkan rasa syukur pada buah hati. Tekankan pada dia bahwa semua yang ada di dunia ini sudah sesuai ketentuan Tuhan dan baik atau buruk kejadian, pasti ada hikmahnya. Dengan begitu buah hati akan siap menghadapi hari-hari buruknya.

6. Paham Tanggung Jawab


Amy Morin selaku psikoterapi sekaligus pengajar di Massachusetts, Amerika Serikat menegaskan bahwa agar anak kuat mental, wajib paham yang namanya tanggung jawab. Tanamkan padanya kalau semua perbuatan akan memiliki risiko. Dengan begitu buah hati tidak akan mudah menyalahkan orang lain dan lebih introspeksi diri.

Secara perlahan, jika Anda sebagai orangtua sudah menerapkan tips-tips agar anak kuat mental dalam menghadapi kerasnya kehidupan, si kecil akan tumbuh jadi pribadi yang lebih kuat. Nanti seiring bertambah usianya, anak akan lebih siap untuk menghadapi rupa-rupa kehidupan sehingga orangtua tak perlu cemas lagi melihat pertumbuhannya.