Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Penyebab Banyak SD Negeri Sepi Peminat dan Kehilangan Murid

Penyebab Banyak SD Negeri Sepi Peminat dan Kehilangan Murid

Pada penerimaan siswa baru tahun ini banyak SD Negeri kekurangan murid. Penyebab banyak SD Negeri sepi peminat dan kehilangan murid karena beberapa faktor. Perihal tersebut memang cukup mengejutkan. Banyak spekulasi terkait dengan hal tersebut. 

Ada yang mengalami kejenuhan orang tua murid menyekolahkannya di SDN, ada juga yang suksesnya program Keluarga Berencana. Namun beberapa menunjukan karena orang tua sudah tidak percaya pendidikan anaknya di SDN untuk bisa berkembang. 

Faktor Penyebab Banyak SD Negeri Sepi Peminat 

Kekurangan murid tersebut menjadi tanda bahwa SDN harus ada evaluasi besar-besaran untuk berbenah. Penyebabnya adalah:

1. Fasilitas

Faktor pertama adalah fasilitas. Lembaga SDN selalu merasa kalah bersaing dengan sekolah swasta. Hal tersebut dari bangunan infrastruktur sekolah yang lebih bagus dan memadai.

Sedangkan SDN dari segi bangunan banyak yang mengalami kerusakan dan mendapati siswa dalam jumlah yang sedikit. 

Hal yang menjadi alasan orangtua untuk tidak memasukkan anaknya ke SDN adalah dari faktor keamanan dan kenyamanan. Tentu saja wali murid tidak menginginkan anak tersebut dalam kondisi berbahaya. 

2. Kualitas

Setiap orang tua memiliki penilaian terhadap kualitas guru. Hal tersebut tercermin dari prestasi siswa di sekolah tersebut. Karena kualitas pendidikan menjadi pertimbangan nomor satu dalam memilih sekolah untuk anak. Hal tersebut menjadi Penyebab banyak SD Negeri sepi peminat.

Jika sekolah swasta dapat memberikan kualitas terbaik untuk anaknya maka mereka akan memasukkannya ke sekolah swasta. Sehingga anaknya dapat berkembang menjadi lebih baik. 

Sekolah negeri lebih banyak diajar oleh guru yang memiliki status pegawai negeri. Dari hal tersebut status pegawai juga menjadi faktor penghambat meningkatnya kreativitas.

Selain itu SDN memiliki guru yang berusia senja. Sehingga kondisi tersebut sulit untuk beradaptasi pada perkembangan zaman. Akibatnya, guru negeri jarang terlibat kompetensi peningkatan mutu guru. 

3. Kompetisi

Sekolah negeri bernaung pada dua instansi yakni Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama. Keduanya juga bersaing dengan sekolah swasta. Penyebab banyak SD Negeri sepi peminat adalah SDN terkesan kaku karena harus mengikuti peraturan dan regulasi dari pemerintah.

Kepala SDN tidak dapat melakukan terobosan karena sudah dibatasi oleh sistem. Berbeda dengan sekolah swasta yang memiliki otoritas manajerial. 

4. Faktor Pembiayaan

Pemerintah menggelontorkan dana BOS kepada semua sekolah. Sejak saat itu sekolah swasta maupun negeri menerima jumlah dana berdasarkan jumlah siswa. Sehingga masyarakat tidak merasa terbebani pembiayaan.  

5. Kelebihan pada Sekolah

Sekolah negeri mulai mengembangkan ekstrakurikuler keagamaan sebagai penambah nilai spiritual pada anak didik mereka.

Penyebab banyak SD Negeri sepi peminat karena orang tua kebanyakan menginginkan anaknya tidak sekedar pandai dalam pelajaran saja, namun juga memiliki akhlak yang baik dan mengerti agama. 

Sehingga orang tua menginginkan lembaga sekolah yang memiliki nilai plus. Sedangkan sekolah swasta telah memiliki pendidikan agama secara berkelanjutan bukan hanya di ekstra saja. Namun dalam pembelajaran harian rutin. 

Selain itu juga memiliki pengembangan akademik di bidang lainnya. Bukan hanya agama saja namun juga skill lainnya hingga teknologi. Sekolah harus benar-benar berinovasi agar mampu keluar dari rutinitas biasanya dan lebih aktif kembali. 

Lihat juga : Sering Mendengar "Kurikulum Cambridge" Apa Bedanya dengan Kurikulum Indonesia?

Terutama pada momen belajar virtual saat ini, sekolah haruslah mencari celah untuk berinovasi metode belajar yang baru. Apalagi proses belajar mengajar secara online ini masih sangat panjang. Hingga kapan tidak akan ada yang mengetahuinya.

Penyebab banyak SD Negeri sepi peminat dan kehilangan murid terlihat dari hal tersebut diatas. Sehingga sekolah negeri haruslah memberikan kenyamanan serta metode belajar yang efektif demi tetap meningkatkan kecerdasan anak didiknya.