Daripada Hanya Memberi PR Berupa Soal-soal, Coba 3 Alternatif Ini
Biasanya guru memberi tugas kepada siswa secara mandiri berupa Pekerjaan Rumah (PR) untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa. Tak jarang guru hanya memberikan PR untuk mengerjakan soal-soal yang ada di buku. Sehingga membuat siswa merasa kesal bahkan siswa menganggap PR adalah beban yang menghalanginya untuk belajar.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika memberi PR untuk siswa. Guru memberikan tugas sewajarnya dengan jumlah yang tidak terlalu banyak. Lalu dalam memberikan PR juga jangan terlalu sering serta mempertimbangkan tingkat kesulitan. Pasalnya memberikan PR yang siswa belum pernah mempelajarinya malah membuat mereka enggan untuk mengerjakannya.
Aspek lain yang juga sebaiknya dipertimbangkan ketika memberi tugas rumah ke siswa adalah kesehatan dan perkembangan sosial anak. Anak di rumah membutuhkan waktu istirahat yang cukup. Selain itu anak juga perlu bermain dan bersosialisasi dengan lingkungan. Untuk itu PR harus menekankan kegiatan pembelajaran inovatif dengan metode konstruktivisme.
3 Alternatif Kegiatan Pengganti PR
Berikut 3 alternatif PR selain hanya mengerjakan soal-soal yang bisa guru terapkan kepada siswa.
1. Melakukan Eksplorasi
PR yang diberikan dapat berupa eksplorasi dengan kegiatan diluar akademis. Alternatif pengganti PR ini bertujuan agar siswa bertambah pengetahuan dan pengalaman belajar secara riil. Sehingga dengan pengalaman melalui kegiatan eksplorasi tersebut dapat mendukung pengetahuan yang sudah didapat ketika belajar di sekolah.
Tugas berupa eksplorasi yang dapat diberikan pada siswa misalnya dengan mengunjungi museum. Hal ini bertujuan meningkatkan pengetahuan secara riil tentang apa yang dipelajari siswa selama di sekolah. Selain itu juga bisa berupa kegiatan untuk menyalurkan hobi serta pengenalan lingkungan alam. Kegiatan eksplorasi ini bisa meningkatkan semangat belajar anak.
2. Menciptakan Kreasi
Alternatif lain pengganti PR adalah dengan menugaskan siswa untuk berkreasi membuat hal baru. Tidak hanya sebatas pengetahuan, dengan kegiatan berkreasi siswa akan mampu menerapkan ilmunya dalam kehidupan sehari. Menciptakan kreasi baru misalnya pemanfaatan benda-benda di sekitar yang tidak terpakai menjadi barang yang fungsional, membuat sebuah karya seni, dan eksperimen sains sederhana.
Dengan kegiatan berkreasi juga akan mengasah kemampuan motorik siswa. Selain membuat tugas sekolah menjadi lebih menyenangkan, berkreasi juga bisa menambah keterampilan yang bermanfaat untuk menunjang kariernya kelak. Karena dengan berkreasi akan meningkatkan kemampuan problem solving yang merupakan keterampilan kunci yang dibutuhkan di masa depan.
3. Kegiatan Sosial
PR yang umumnya diberikan berupa soal-soal dari berbagai mata pelajaran dapat diganti dengan kegiatan sosial. Alternatif PR dalam bentuk kegiatan sosial kepada siswa bermanfaat untuk mengembangkan karakter seorang anak. Pendidikan karakter telah menjadi salah satu fokus pemerintah, di mana 70 persen sekolah dasar berisi pendidikan karakter. PR berupa kegiatan sosial misalnya, menengok tetangga yang sakit dan mengikuti kerja bakti di daerah masing-masing.
Tujuan pemberian PR kepada siswa adalah bukan hanya agar siswa lebih memahami materi yang telah disampaikan di sekolah. Pemberian tugas ini juga agar siswa dapat belajar membagi waktu antara belajar, mengerjakan tugas hingga berkumpul bersama keluarga. Jangan sampai PR yang diberikan oleh guru menyedot waktu yang seharusnya digunakan anak untuk berkumpul bersama keluarga atau kegiatan sosial.