Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Masuki Dunianya dan Jadilah Guru yang Bersahabat dengan Siswa

Masuki Dunianya dan Jadilah Guru yang Bersahabat dengan Siswa

Ketika guru melaksanakan proses belajar mengajar ada siswa yang kurang memperhatikan, kurang semangat, dan kegaduhan. Hendaknya guru juga mulai menyadari jika anak didik bukanlah botol kosong yang siap untuk diisi. Atau sebuah robot yang mematuhi program-program tertentu. Setiap siswa mempunyai karakter yang berbeda. Heterogenitas siswa tersebut menghendaki perubahan pola interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran.


Guru harus menggeser konsep pemikiran lama di mana para siswa harus mengikuti semua kemauan guru supaya pembelajaran berjalan efektif dan efisien. Bukan siswa datang ke dalam dunia guru untuk menerima pelajaran. Namun, sekarang guru harus masuk ke dalam dunia siswa. Guru perlu proaktif menyelami karakter dan keinginan siswa dalam belajar, kemudian berusaha mengembangkan potensi yang sudah dimiliki masing-masing siswa.

Kehadiran guru di kelas seharusnya mendapat tempat di hati siswa. Itu bisa terlihat dari siswa tidak menunjukkan perilaku menyimpang, seperti ribut di kelas, meninggalkan kelas, dan lain sebagainya. Konsep guru 'masuk ke dunia siswa' menjadi awal yang baik dalam menjalankan proses pembelajaran di kelas. Siswa akan berusaha untuk tetap semangat menerima pelajaran dari guru. Suasana belajar mengajar akan lebih kondusif serta menggairahkan siswa.

Karateristik Anak Usia SD

Sejauh guru memasuki dunia siswa, sejauh itu juga pengaruh yang guru miliki di dalam kehidupan siswa. Dengan guru memasuki dunia siswa maka ia akan mempunyai akses dan kesempatan untuk mengarahkan, membimbing dan memotivasi siswa. Berikut karateristik yang umum dimiliki anak-anak usia Sekolah Dasar (SD):

1. Aktif bergerak 

Jika orang dewasa betah duduk berjam-jam, berbeda dengan anak-anak usia SD. Mereka lebih aktif bergerak. Anak-anak senang bergerak kesana-kemari. Mereka hanya dapat duduk dengan tenang maksimal sekitar 30 menit. Sehingga guru harus berusaha untuk memfasilitasi anak untuk bisa bergerak dengan leluasa dan bergerak sambil belajar.

2. Senang bermain

Dunia anak adalah dunia bermain yang penuh tawa, begitu juga dengan anak-anak usia SD, mereka masih sangat senang bermain. Apalagi anak SD di kelas bawah, masih harus banyak melibatkan permainan dalam metode pembelajarannya. Melalui permainan itu mereka belajar.

3. Melakukan sesuatu secara langsung

Anak usia SD masih dalam tahap perkembangan berpikir konkret. Mereka akan lebih mudah memahami pelajaran yang diberikan guru jika dapat dipraktikkan secara langsung. Dalam mengajarkan sains dan matematika, misalnya guru dapat melakukannya dengan percobaan-percobaan sederhana. Dengan mempraktikkan sendiri materi tersebut anak akan lebih mudah paham.

4. Bekerja dalam kelompok 

Pada usia 7 sampai 12 tahun, anak-anak mulai intens bersosialisasi. Anak usia SD senang jika dapat belajar dan bekerja sama dalam kelompok. Pergaulan dengan teman sebaya akan membuat anak dapat belajar banyak hal, seperti setia kawan, bekerja sama, dan bersaing secara sehat.

Sudah selayaknya guru masuk ke dalam dunia siswa, dan menjadi sahabatnya yang paling baik. Untuk mengetahui bakat dan karakter siswa seyogyanya para guru menjadi bagian dari mereka. Bermain bersama seperti layaknya mereka bermain, bernyanyi, dan menjadi sahabat yang baik. Anak ibarat tumbuhan yang perlu dirawat, diberikan pupuk sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang berharga baik bagi dirinya maupun orang lain.