Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Prinsip-prinsip Membaca Pemahaman

Prinsip-prinsip Membaca Pemahaman

Brown (Somadayo, 2011: 16) menyatakan bahwa prinsip utama pembaca yang baik ialah pembaca yang berpartisipasi aktif dalam proses membaca. Pembaca yang baik menggunakan strategi pemahaman untuk mempermudah membangun makna. Strategi ini mencakup tinjauan, membuat pertanyaan sendiri, membuat hubungan, memvisualisasikan, mengetahui bagaimana kata-kata membentuk makna, memonitor, meringkas, dan mengevaluasi. 

Lihat juga : Cara Praktis Mengajari Anak Membaca dengan Tepat dan Cepat

Senada dengan Brown, Anderson (Somadayo, 2011: 17) mengungkapkan bahwa pembaca yang baik mengintegrasikan informasi dengan terampil dalam teks dengan pengetahuan sebelumnya tentang topik. Prinsip yang dilakukan dalam keterampilan membaca pemahaman adalah dimana pembaca secara aktif melakukan kegiatan membaca dengan memahami bacaan menggunakan strategi pemahaman serta keterampilan dalam memahami informasi dan memaknai bacaan.

Mc Laughlin & Allen (Rahim, 2011: 3-11) merumuskan prinsip-prinpsip membaca yang didasarkan pada penelitian yang paling mempengaruhi pemahaman membaca. Dijelaskan bahwasanya peserta didik  membangun pengetahuan baru dan menghubungkan pengetahuan dengan pengetahuan yang telah diketahui untuk membangun suatu pemahaman. Pemahaman yang diperoleh peserta didik  didukung dengan keseimbangan kemahiraksaraan.

Keseimbangan kemahiraksaan merupakan kerangka kerja yang memberikan kedudukan yang sama antara membaca dan menulis serta mengenal pentingnya dimensi kognitif dan afektif kemahiraksaraan. Dalam membangun suatu pemahaman guru mempunyai peran dalam proses membaca.

Guru yang profesional memahami bahwa membaca merupakan proses sosial kontruktivis yang paling berfungsi dalam situasi nyata. Guru mengajar dengan cara, kaya akan bahan cetakan dan lingkungan dengan konsep. Guru seperti itu mempunyai pengetahuan yang mendalam tentang berbagai aspek kemahiraksaran, mencakup membaca dan menulis. Selain peran guru, menjadi pembaca yang baik juga memegang peranan strategis dan berperan aktif dalam proses membaca.

Untuk meningkatkan pemahaman, peserta didik  dapat melakukan kegiatan membaca setiap hari dengan tingkat kesukaran membaca yang berbeda. Ketika tingkat teks digunakan, maka guru telah membantu peserta didik  meningkatkan pengalaman belajar dan peserta didik  menerima berbagai tingkat dukungan, tergantung pada tujuan setting pengajaran. Selain itu berinteraksi dengan berbagai jenis materi bacaan seperti biografi, fiksi sejarah, legenda, puisi, dan brosur dapat meningkatkan kinerja membaca peserta didik. 

Penggunaan berbagai jenis bacaan dalam kegiatan membaca juga mempengaruhi perkembangan kosakata dan pengajaran dalam pemahaman membaca peserta didik . Keterlibatan peserta didik  bertransaksi dengan berbagai jenis bacaan akan membangun pemahaman peserta didik  berdasarkan pada hubungan antara pengetahuan sebelumnya dengan informasi baru.

Strategi pengajaran pemahaman yang digunakan oleh guru juga dapat meningkatkan pemahaman peserta didik . Mengaitkan keterampilan dan strategi-strategi bisa mempermudah peserta didik  memahami strategi pemahaman yang umumnya lebih kompleks dari keterampilan pemahaman. Strategi pemahaman mencakup peninjauan, membuat pertanyaan sendiri, membuat hubungan, memvisualisasikan, memonitor, meringkas, dan mengevaluasi. 

Dalam penggunaan strategi diperlukan suatu penilaian untuk mengetahui kemajuan peserta didik . Menilai kemajuan peserta didik  dianggap penting karena memungkinkan guru menemukan kelebihan dan kekurangan, merencanakan pengajaran dengan tepat, mengomunikasikan kemajuan peserta didik  kepada orang tua dan untuk mengevaluasi keefektifan strategi mengajar.

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya prinsip dalam membaca pemahaman adalah memahami isi bacaan atau memperoleh informasi melalui cara yang sesuai sehingga pembaca terbiasa untuk melakukannya.