Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Penilaian: Bukan Sekedar Skor Tetapi Memberi Feedback Kepada Siswa

Penilaian: Bukan Sekedar Skor Tetapi Memberi Feedback Kepada Siswa

Penilaian biasanya digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan pembelajaran siswa, tidak hanya dilakukan untuk menilai terhadap pengetahuan saja. Melainkan juga untuk menilai keterampilan serta sikap. Bahkan dalam menilai itu, bukan hanya skor namun membangun akuntabilitas. Dalam artian bukan hanya sekedar memberikan angka demi angka, namun juga bagaimana asesmen membuat siswa memperoleh feedback yang baik serta belajar mengenai akuntabilitas dalam proses pemberian nilai tersebut.

Penilaian: Bukan Sekedar Skor Tetapi Memberi Feedback

Praktek umum dari seorang guru saat membantu seorang siswa bisa menguasai materi dengan efektif. Pasalnya, kedisiplinan dalam memberikan nika tidak bisa membantu terlalu banyak. Anda bisa mengubah dengan memberikan feedback atau timbal balik guna mendorong siswa belajar mengenai akuntabilitas pada hidup mereka.

Akuntabilitas

Akuntabilitas dapat didefinisikan sebagai sikap yang terbuka guna memberi perhatian supaya sukses dari orang yang telah bekerja dengan Anda. Jika Anda mengupayakan sukses untuk orang lain, dengan mengupayakan orang lain menerapkan nilai-nilai yang baik. Apabila Anda mengupayakan kebaikan orang lain, maka seseorang akan menjalani hidup dengan bermakna secara konsisten.

Lebih jauhnya, akuntabilitas akan membuat diri Anda menjadi lebih berarti terhadap orang lain. Membantu orang lain dalam menemukan sebuah nilai. Juga menarik orang lain terhadap nilai-nilai yang baik Anda agar terjadinya interaksi tersebut.

Lihat juga : Guru Diimbau Menerapkan Pembelajaran Berbasis Kemampuan Murid

Dengan akuntabilitas juga seolah-olah mengatakan bahwa Anda ada serta siap membantu Anda, guna membuat Anda bertumbuh. Juga bisa melakukan sikap etis bersama-sama dengan Anda.

Di dalam lembaga sebuah pendidikan, akuntabilitas mengacu terhadap usaha guru supaya siswa bisa menguasai materi dengan efektif. Upaya tersebut bukan jalan satu arah, melainkan juga bekerja bersama serta siswa yang menjadi pusat pembelajaran. Adanya sistem tersebut, fokus guru merupakan bagaimana melakukan yang terbaik untuk anak didiknya, membantu siswa dalam meraih prestasi dengan optimal.

Hal terbaik tersebut, berkaitan dengan usaha dalam mendorong siswa supaya bekerja keras bersikap baik, serta maksimal dalam belajar.

Kekuatan Skor

Memberi penilaian merupakan sebuah cara dalam membantu siswa mendapatkan pengetahuan. Terdapat beberapa guru mempunyai pikiran bahwa hal tersebutlah cara yang begitu efektif dalam membantu seorang siswa.

Saat berbicara mengenai nilai, maka siswa akan tunduk. Itulah yang menjadi lambang otoritas guru. Dengan adanya otoritas tersebut, guru dapat memberikan aturan-aturan yang lainnya. Salah satunya seperti memberikan nilai 0 pada keadaan tertentu, menolak memberikan nilai saat siswa terlambat mengumpulkan pekerjaan, serta tidak memberikan kesempatan kedua untuk siswa yang mempunyai nilai kurang. Dengan begitu, siswa dapat mengubah sikap serta praktek yang jelek dirinya terhadap belajar serta ujian.

Akan tetapi, guru melakukan respon yang seragam tanpa melihat keadaan dari siswa. Buktinya, terdapat banyak sekali item penilaian yang tidak menggambarkan potret siswa yang sebenarnya. Dengan gambaran yang keliru, respon orang-orang juga akan keliru serta hal tersebut bisa memberikan dampak yang buruk pada perilaku siswa.

Asesmen dengan Feedback

Asesmen dengan feedback atau timbal balik begitu efektif dalam mengajarkan akuntabilitas terhadap siswa. Caranya merupakan dengan menjadi model akuntabilitas serta melakukan diskusi sesering mungkin bersama siswa.

Melatih sikap akuntabel di antara anak didik serta mengembangkan sikap etik. Hal tersebut menjadi ganti dalam memarahi siswa, seorang guru bisa mendorong terjadinya sebuah diskusi yang membuahkan hasil serta sikap terbuka terhadap beberapa masalah dalam kehidupan. Dengan demikian, dalam interaksi tersebut akuntabilitas siswa akan mengalami pertumbuhan.

Dengan begitu penilaian tidak melulu berhubungan dengan angka, melainkan bisa juga berupa feedback. Hal tersebut bisa mendorong siswa dalam bersikap akuntabilitas.