Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Tips Mudah Melakukan Asesmen Diagnostik Capaian Kompetensi Siswa

Tips Mudah Melakukan Asesmen Diagnostik Capaian Kompetensi Siswa

Asesmen diagnostik merupakan suatu penilaian untuk mengetahui kelemahan peserta didik dalam menguasai materi maupun kompetensi tertentu. Dari asesmen tersebut maka guru dapat mengidentifikasi karakteristik, kekuatan, kondisi kompetensi, hingga kelemahan peserta didik. Oleh karena itu hendaknya guru mengetahui tips mudah melakukan asesmen diagnostik tersebut.

Guru dapat menyesuaikan serta menentukan metode maupun model pembelajaran untuk menyampaikan materi secara tepat agar peserta didik mampu menerima dengan baik. Hasilnya semua penyampaian materi dapat terserap dengan baik dan mudah.

Ketahui Tips Mudah Melakukan Asesmen Diagnostik Siswa

Untuk memetakan kemampuan pada semua siswa secara tepat serta mengetahui pemahaman siswa, hendaknya guru melakukan asesmen diagnostik secara berkala.

Karena pencapaian pembelajaran sangat dipengaruhi beberapa faktor berupa kondisi sosial lingkungan dan kondisi ekonomi. Oleh karena itu, guru hendaknya menjalankan tips tepat berikut ini.

Membuat Persiapan Asesmen

Guru hendaknya membuat pola mulai dari persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Dari sisi persiapan, guru membuat rencana pelaksanaan asesmen.

Guru mampu menjawab beberapa pertanyaan kunci, pertanyaan yang dibuat, topik yang akan dinilai, kapan asesmen diberikan pada siswa, dan bagaimana cara asesmen dilakukan.

Identifikasi Materi

Pada tips mudah melakukan asesmen diagnostik ini hendaknya guru melakukan identifikasi untuk materi asesmen dengan menjawab dua pertanyaan kunci berupa kompetensi, topik, maupun lingkup materi yang perlu dipahami siswa. Selain itu kompetensi apa yang perlu mereka kuasai sebelum mempelajari lingkup materi maupun topik.

Susunlah Kisi-kisi

Guru hendaknya dapat membuat kisi-kisi umum yang mencakup kolom identitas serta matriks. Pada kolom identitas terdiri dari jenis sekolah, jurusan atau program studi, mata pelajaran, tahun ajaran, kurikulum, alokasi waktu, bentuk soal, dan jumlah soal.

Sementara untuk komponen kolom matriks terdiri dari cakupan materi, IPK, kelas/semester, indicator soal, level kognitif, nomor soal, serta bentuk instrumen yang akan dibuat.

Susun Soal yang Tepat

Pada tahap ini guru hendaknya menentukan kebutuhan dan karakteristik siswa termasuk KD yang akan diidentifikasi atau yang di bawah kelas saat ini.

Menyusun soal sesuai dengan kebutuhan dan kondisi siswa sehingga mampu menghasilkan capaian pembelajaran yang maksimal. Oleh karena itu, dalam menyusun soal hendaknya memperhatikan beberapa faktor yang dihadapi siswa saat ini.

Pelaksanaan Asesmen

Tips mudah melakukan asesmen diagnostik selanjutnya, guru memberikan soal asesmen untuk semua siswa dengan cara tatap muka maupun daring. Asesmen ada dua bagian yakni asesmen non kognitif dan kognitif.

Pada asesmen non kognitif, untuk mengetahui kesejahteraan sosial emosi dan psikologi serta aktivitas siswa selama belajar di rumah. Sedangkan asesmen kognitif untuk mengidentifikasi capaian kompetensi siswa dan menyesuaikan pembelajaran di kelas dengan kompetensi rata-rata. Memberikan kelas remedial maupun pelajaran tambahan pada siswa yang memiliki nilai masih di bawah rata-rata.

Tindak Lanjut atau Diagnosa

Pada tahap terakhir guru hendaknya melakukan diagnosa atau tindak lanjut dari poin persiapan dan pelaksanaan. Pendidik melakukan pengolahan hasil asesmen demi mengidentifikasi tingkat penguasaan dan pemahaman peserta didik.

Selain itu melakukan pengelompokan peserta didik untuk menentukan tindak lanjut dan melakukan asesmen diagnosis secara berulang. Guru dapat mengulangi proses yang sama tersebut hingga peserta didik dapat mencapai tingkat kompetensi sesuai dengan harapan.

Lihat juga : Cara Mengubah Benci Menjadi Suka dengan Pelajaran Tertentu

Buat penilaian dengan kategori paham utuh, sebagian, atau tidak paham. Siswa mengikuti pembelajaran sesuai fasenya dan perlu adanya pendampingan pada kompetensi sehingga dapat terpenuhi maksimal. Tips mudah melakukan asesmen diagnostik tersebut dapat pendidik terapkan secara berkala demi mewujudkan tujuan pembelajaran dengan hasil maksimal.