Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Ternyata, Apa yang Dimakan Anak Dapat Memengaruhi Perilakunya, lho!

Ternyata, Apa yang Dimakan Anak Dapat Memengaruhi Perilakunya, lho!
Tak banyak yang tahu bahwa ternyata, apa yang dimakan anak dapat memengaruhi perilakunya, lho! Tak percaya? Simak ulasannya berikut ini

Setiap orangtua tentu ingin buah hatinya memperoleh makanan terbaik. Yang bergizi tinggi sehingga pertumbuhannya optimal. Karena memang tak bisa dipungkiri ternyata, apa yang dimakan anak dapat memengaruhi perilakunya, lho! Hal inilah yang menjadi ide mendasar kenapa pemerintah mencanangkan program 4 sehat 5 sempurna sejak berdekade silam.

Karena itulah sebagai orangtua, jika Anda ingin tumbuh kembang anak di usia-usia emas menjadi maksimal, tentu harus memperhatikan betul asupan makanannya. Berikut ulasan yang wajib dipahami orangtua.

1. Perkembangan Kognitif Dipengaruhi Makanan Bergizi


Orangtua wajib paham bahwa setiap anak membutuhkan nutrisi yang baik untuk tumbuh kembang mereka. Bahkan menurut APA (American Psychological Association), anak-anak berusia dua tahun ke atas wajib diberi asupan buah, sayur, biji-bijian, protein dan produk susu rendah/tanpa lemak. Bahkan anak-anak juga harus dibatasi konsumsi makanan yang tidak sehat.

Makanan-makanan tidak sehat seperti yang mengandung lemak trans, kolesterol, lemak jenuh dan pemanis buatan. Karena ternyata, apa yang dimakan anak dapat memengaruhi perilakunya, terutama perkembangan kognitifnya. Anak yang suka menyantap makanan tidak sehat akan sulit berkonsentrasi, tubuh yang mudah capek, cepat tersinggung dan sulit belajar.

2. Makanan Sehat Mengurangi Gejala ADHD


Salah satu masalah yang sering dialami anak adalah ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), alias gangguan perkembangan yang memengaruhi pembelajaran, perilaku dan perhatian anak-anak. Menurut penelitian yang diterbitkan oleh jurnal Pediatrics, 70% anak-anak yang makan makanan sehat bisa mengurangi gejala ADHD.

3. Gula dan Pewarna Buatan Memicu ADHD


Penyebab ADHD sampai sekarang memang belum bisa diketahui secara pasti. Namun menurut jurnal Postgraduate Medicine, anak yang terlalu sering menyantap makanan dengan kandungan gula tinggi dalam waktu lama, bisa memicu gejala ADHD. Hal ini diduga karena adanya gangguan otak lantaran bahan kimia pada gula.

Bukan hanya gula, studi yang diterbitkan lewat jurnal Nutrition tahun 2012 juga menegaskan kalau kebiasaan makan makanan cepat saji alias fast food bisa meningkatkan gejala ADHD. Bahkan menurut meta-analis yang dirilis lewat Journal of the American Academy of Child and Adolescent Psychiatry di tahun 2012, pewarna buatan juga bisa memperparah kondisi ADHD.

The Center for Science in the Public Interest petitioned the U.S. Food and Drug Administration pada tahun 2008 sudah melarang penggunaan pewarna makanan buatan. Hal ini diperkuat oleh pernyataan psikiater di Pusat Medis Universitas Columbia, Dr. David Schab, bahwa perilaku anak membaik saat berhenti menyantap makanan dengan pewarna buatan.

4. Makanan Cepat Saji tak Baik untuk Anak


Beberapa orangtua biasanya gemar membawa buah hati ke restoran makanan cepat saji. Alasannya simple karena burger, pizza, kentang goreng dan sandwich sangat digemari anak kecil. Padahal kalau buah hati dibiarkan makan fast food terus, jelas bisa memberikan dampak buruk. Karena mayoritas fast food mengandung lemak trans yang diproduksi secara sintetis.

Lemak trans ini sendiri bisa meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung. Namun dalam penelitian yang dirilis lewat jurnal Public Library of Science di tahun 2012, lemak trans ini bisa memicu perilaku yang agresif dan mudah marah. Kendati tak disebutkan pada usia berapa, tetap saja lemak trans memberikan pengaruh buruk ke kepribadian buah hati.

5. Pentingnya Asupan Makanan Bergizi ke Buah Hati


Lantaran apa yang dimakan anak dapat memengaruhi perilakunya, orangtua haruslah memberi makanan yang bergizi tinggi. Sejak buah hati masih kecil, coba biasakan untuk menyantap makanan yang rendah gula, rendah kandungan lemak trans dan tidak memakai pewarna makanan buatan. Ajari anak untuk gemar makan buah dan sayuran segar.

Kalau buah hati terbiasa makan makanan yang digoreng, coba ganti dengan metode kukus atau panggang. Doyan minum soda dan jus kemasan? Sediakan jus buah segar dan perbanyak air putih. Hobi menyantap snack? Ubah dengan aneka camilan sehat dari sereal, biji-bijian dan buah.

Lihat juga: Supaya Anak Suka Makan Sayur, Bujuk dengan Cara Menyenangkan

Bagaimana? Terbukti kan kalau ternyata, apa yang dimakan anak dapat memengaruhi perilakunya? Karena itu jangan biarkan buah hati menyantap makanan dan minuman yang tidak sehat. Membiasakan mereka mengonsumsi makanan dan minuman bergizi mampu membuat buah hati memiliki kepribadian yang lebih baik di masa depan.