Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Guru Harus Fokus Bisa Mentransfer Nilai-nilai Kebaikan, Pengetahuan dan Keterampilan


Guru adalah tenaga profesional yang memiliki tugas untuk mengajar, mendidik, dan melatih muridnya. Seorang guru harus fokus menjalankan peran tersebut agar bisa mentransfer ilmu, meningkatkan keterampilan, dan pembentukan pola pikir. Hal yang tak kalah penting lainnya yaitu agar bisa merubah sikap anak didiknya ke arah yang lebih baik.

Fokus tersebut memiliki arti adanya kesungguhan dan keseriusan yang nampak dari kinerja dan perilaku seorang guru saat melaksanakan tugasnya. Keberhasilan guru akan tercermin dari keberhasilan peserta didiknya ketika mengikuti proses dan mencapai tujuan pembelajaran. Sehingga totalitas seorang guru dalam mengajar sangat berperan penting terhadap keberhasilan pembelajaran yang diampunya.

Guna Menanamkan Nilai Kebaikan dan Pengetahuan pada Anak Didiknya, Seorang Guru Harus Fokus

Peran seorang guru dalam dunia pendidikan sangat berpengaruh terhadap sukses atau tidaknya pendidikan tersebut untuk kedepannya. Bagaikan kapal yang tengah berlayar, guru diibaratkan sebagai nahkoda yang mengarahkan, membimbing, dan memberi petunjuk ke awak kapal.

Tujuannya agar kapal bisa berjalan dengan baik untuk menuju ke tempat tujuan. Sama halnya dalam dunia pendidikan formal di sekolah, seorang guru memegang kendali penuh terhadap anak didiknya. Sehingga baik tidaknya pembelajaran yang berlangsung dalam kelas bergantung pada peran guru tersebut.

Lihat juga : 7 Strategi Kreatif Memacu Partisipasi Siswa dalam Kelas

Tugas seorang guru tidak hanya sekedar mentransfer ilmu saat di dalam kelas saja. Kenyataannya, apapun yang dilakukan guru sedikit banyaknya akan memberi dampak secara tidak langsung pada anak didiknya. Itulah sebabnya, guru harus memiliki sikap dan sifat yang baik agar anak didiknya dapat meniru dan mencontoh perilaku tersebut.

Selain itu, seorang guru harus fokus dalam mengajarkan metode pembelajaran yang pas untuk anak didiknya. Tanpa harus memaksa, namun perlahan bisa membuat anak didiknya menyukai cara belajar yang ia terapkan. Dengan begitu, proses guru dalam mentransfer nilai kebaikan, pengetahuan, dan keterampilan bisa berjalan dengan baik. 

1. Membuat Siswa Menikmati Proses Belajar

Tugas utama seorang guru memang untuk mengajar anak didiknya, namun hal yang lebih penting lagi yaitu membuat muridnya menyukai belajar. Dengan begitu, proses belajar mengajar akan berjalan dengan selaras. Seorang guru harus fokus dalam mengajarkan metode pembelajaran pada setiap muridnya. Dalam proses belajar mengajar, pahami apa yang menjadi kesulitan murid. Sehingga seorang guru bisa menemukan metode pembelajaran yang akan mudah dipahami oleh murid-muridnya.

Apabila anak didik bisa menerima metode pembelajaran yang diberikan guru, akan membuat mereka lebih menyukai belajar. Ini adalah langkah awal yang akan membuat guru menjadi mudah dalam mentransfer pengetahuan dan wawasan. Dengan begitu, materi yang diberikan di dalam kelas bisa diterima dengan baik oleh murid-muridnya.

2. Pengembangan Diri

Kegiatan pengembangan diri merupakan langkah untuk pembentukan kepribadian siswa yang dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler. Proses mentransfer keterampilan tentunya harus didukung dengan praktek, karenanya pendidikan di luar mata pelajaran perlu diadakan. Ekstrakurikuler merupakan salah satu kegiatan yang berperan dalam penanaman kebaikan, moral, pengembangan potensi, dan prestasi siswa.

Sebagai contoh, kegiatan pramuka di sekolah. Dari kegiatan ekskul tersebut, seorang siswa bisa belajar menjadi sosok yang disiplin, kemampuan bekerja sama, mandiri, serta bertanggung jawab. Kegiatan seperti ini juga mampu menumbuhkan nilai kebaikan dan pengetahuan yang luas bagi murid-murid. 

Sehingga pihak sekolah perlu mendukung pengadaan kegiatan ekstrakurikuler semacam ini. Karena fokus seorang guru tak hanya mencerdaskan siswanya. Namun seorang guru harus fokus juga dalam menanamkan pengetahuan dan keterampilan bagi seluruh anak didiknya.