Cara Mengajar Anak SD dengan Permainan Tetap Menjadi Metode yang Efektif
Metode mengajar yang diciptakan guru untuk anak SD harus lebih fleksibel dan menyenangkan. Jadi, guru tidak hanya sebatas memberi materi pembelajaran yang bersifat akademik. Namun juga diharapkan mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.
Hal ini bertujuan untuk mengundang serta memancing fokus para siswa untuk lebih aktif dan kreatif menerima bahkan menanggapi setiap materi yang hendak diajarkan. Metode belajar yang monoton akan cepat membuat jenuh siswa.
Hal terburuknya, jangan sampai siswa mengalami bad mood. Jika hal demikian terjadi, otomatis datangnya siswa ke sekolah tidak akan memperoleh hasil apapun.
4 Metode Mengajar Guru SD untuk Ciptakan Kelas Interaktif
Selain menciptakan proses belajar mengajar yang mengasyikkan, keberhasilan mengajar seorang guru juga dilihat dari trik penyampaian materi agar mudah dipahami siswa. Berikut adalah metode pembelajaran yang dapat dipilih oleh guru yang sudah terbukti dapat menarik minat belajar siswa sekaligus mengembalikan mood siswa.
Sapaan Pagi Setelah Berdoa
Mengkondisikan anak untuk selalu berdoa sebelum memulai kegiatan belajar merupakan langkah penting. Hal ini berguna sebagai upaya kontrol psikis siswa sebelum menerima materi pelajaran.
Sapalah mereka dengan ramah. Boleh juga menanyakan beberapa aktivitas sebelum mereka berangkat ke sekolah, misal sudah sarapan atau belum, tadi sarapan lauknya apa, tadi datang ke sekolah kesiangan atau tepat waktu, dan lain sebagainya. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan kesan kaku dalam suasana kelas.
Lihat juga : Penggunaan Humor Sebagai Bagian dari Metode Pembelajaran yang Menyenangkan
Sebelum menuju materi pelajaran, luangkan waktu sebentar sekitar 10-15 menit, gunakan waktu tersebut untuk bercerita lucu, bernyanyi, atau bahkan senam ringan (misal senam jari). Metode mengajar ini merupakan teknik simpel untuk mendapatkan semangat dan mood anak kembali baik.
Siapkan Alat Pembelajaran yang Menarik dan Variatif
Guru yang mengajar anak SD diharapkan memiliki kreativitas yang tinggi. Hal tersebut demi mendukung konsentrasi peserta didik selama proses belajar mengajar berlangsung.
Ciptakan sebuah momen belajar yang interaktif dengan menggunakan alat peraga sederhana. Sebaiknya melibatkan siswa dalam membuat alat peraga sesuai materi pelajaran yang akan disampaikan.
Misal saja praktek membuat paru-paru manusia buatan berbahan botol bekas dan balon. Bagilah kelas menjadi beberapa kelompok untuk membuatnya. Jelaskan prinsip kerja paru-paru melalui alat peraga tersebut dan mintalah perwakilan setiap kelompok untuk menjelaskannya kembali. Beri ranking untuk setiap presentasi yang disampaikan siswa.
Kelas Interaktif
Permainan sudah menjadi metode belajar yang lumrah untuk saat ini. Metode dan variasi mengajar yang baik akan membuat siswa memiliki semangat belajar yang tinggi.
Menciptakan kelas interaktif dapat menjadi metode mengajar yang baik berikutnya. Aturan mainnya adalah guru harus memberi perhatian yang sama untuk anak didiknya. Bila perlu beri perhatian lebih pada anak pendiam atau minder.
Guru dapat membuat semacam kuis atau sesi tanya jawab dengan siswa. Siswa dengan jawaban benar dipersilahkan memberikan satu pertanyaan untuk dijawab oleh temannya. Peran guru adalah mengawasi jalannya permainan.
Bila jawaban siswa kurang tepat atau bahkan salah, barulah guru menerangkan atau dengan kata lain guru bertindak sebagai juri.
Belajar Outdoor
Terkadang kebosanan tiba-tiba hadir merusak konsentrasi siswa. Bagaimana tidak, setiap hari mereka belajar dengan suasana kelas yang itu-itu saja.
Sesekali, ajaklah anak-anak untuk belajar di lingkungan luar, misal di lapangan sekolah atau halaman belakang sekolah. Berikan permainan sederhana yang mengasyikkan. Permainan tempo dulu dapat Anda jadikan pilihan. Misal saja kucing-kucingan. Anda juga bisa berkreasi membuat pertanyaan untuk ditebak dengan memberikan beberapa klu.
Pentingnya variasi dan kreasi metode mengajar anak SD harus benar-benar menjadi perhatian guru sebagai tenaga pendidik. Jika suasana belajar yang nyaman dapat terwujud, maka secara tidak langsung mampu mencapai tujuan pendidikan nasional yang sebenarnya.
