Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Jika Komunikasi Guru dengan Siswa Baik, Perilaku Siswa pun Baik

Jika Komunikasi Guru dengan Siswa Baik, Perilaku Siswa pun Baik
Hubungan antara murid dan guru sangatlah penting. Karena jika komunikasi guru dengan siswa berjalan baik, perilaku siswa pun baik.

Dalam proses belajar-mengajar, guru berperan sebagai motivator, fasilitator, organisator, informatory dan konselor. Tentunya supaya peran ini bisa dilakukan dengan maksimal, dibutuhkan cara komunikasi yang berkualitas. Karena memang tak dipungkiri jika komunikasi guru dan murid baik, maka perilaku siswa pun baik pula.

Apalagi jika bicara pada proses mengajar anak-anak Sekolah Dasar (SD) yang tentunya masih banyak membutuhkan tuntunan dan didikan, komunikasi yang dijalin oleh guru haruslah lebih mendalam, mengingat mereka merupakan wali para murid saat ada di sekolah. Namun karena usia yang masih belia, membangun komunikasi dengan para pelajar SD tidak bisa dengan paksaan.

Menurut John W Santrock dalam bukunya yang berjudul Psikologi Pendidikan (2008), ada tiga aspek utama dari komunikasi dalam proses belajar-mengajar. Ketiga aspek itu adalah keterampilan berbicara, mendengar dan komunikasi nonverbal. Jika ketiga aspek ini dilakukan maksimal, maka jalinan komunikasi guru dan murid bisa terjalin baik, sehingga berdampak positif ke perilakunya.

4 Cara Menjalin Komunikasi yang Baik Antara Guru dan Murid


1. Menciptakan Kesepakatan


Dalam bukunya yang berjudul Pengantar Operasional Pendidikan (1995;39), Handayat berujar bahwa belajar itu merupakan perubahan tingkah laku individu karena adanya interaksi. Nah, supaya interaksi ini berjalan maksimal, ada baiknya guru membuat kesepakatan bersama dengan murid mengenai aturan yang nantinya akan berlaku.

Misalkan saja, di setiap minggu keempat akhir bulan, murid harus melakukan piket bersama tanpa terkecuali. Kesepakatan ini adalah bentuk komunikasi antara guru dan murid, sehingga murid akan belajar pentingnya tanggung jawab dan akhirnya memupuk perilaku positif pada dirinya.

2. Manfaatkan Tren dan Gawai


Ali Imron memaparkan dalam buku Teori Belajar Pembelajaran (1995), bahwa jika guru ingin menjalin komunikasi baik dengan murid, harus bisa bersikap luwes dan terbuka. Untuk bisa mewujudkannya, guru haruslah paham dengan tren masa kini hingga memanfaatkan gawai dalam proses belajar. Fakta bahwa anak-anak SD sudah cakap memakai smartphone, adalah keuntungan.

Guru bisa menggunakan bahasa-bahasa ringan ala media sosial atau mungkin membuat video tutorial ala TikTok. Bahkan jika perlu, ambil materi pelajaran dari serial animasi sehingga para murid bisa lebih terbuka dan nyaman.

3. Pakai Bahasa yang Mudah Dipahami


Lantaran mengajari siswa SD, tentunya harus menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Kurangi penggunaan bahasa ilmiah dan coba berbicara dalam tempo yang tepat dan artikulasi jelas, saat berkomunikasi dengan siswa SD. Jangan mudah untuk mengucap kata-kata yang menyalahkan siswa dan guru harus bisa jadi pendengar yang baik, supaya komunikasi bisa terjalin.

4. Amati Komunikasi Non-Verbal


Nah, cara terakhir agar guru bisa menjalin komunikasi baik dengan para muridnya adalah dengan mengamati komunikasi non-verbal. Tidak semua siswa memiliki keberanian untuk berbicara dan mengungkapkan perasaannya. Ada siswa yang diam, tapi dia memilih mengernyitkan kening atau menggeleng ketika tidak paham.

Supaya komunikasi bisa terjalin baik, guru pun harus memahami komunikasi non-verbal ini. Mungkin bisa saja mereka melakukan hal-hal itu karena bosan dengan materi yang diajarkan oleh guru, sehingga guru harus mencoba jalan lain. Dengan cara ini, murid akan merasa si guru sangat mengerti keinginannya sehingga muncul sikap yang lebih baik.

Lihat juga: 7 Tokoh Fiksi yang Bisa Menginspirasi Untuk Jadi Guru Lebih Baik

Dengan melakukan cara-cara di atas, bukan tak mungkin kalau akhirnya komunikasi antara guru dan murid bisa terjalin baik. Komunikasi yang baik bisa berpengaruh betul ke sikap dan perilaku murid. Bukan tak mungkin kalau akhirnya mereka tumbuh sebagai pribadi yang lebih peka, peduli dan saling menghormati.