Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Cara Mencari Konten Edukasi yang Baik untuk Anak

Cara Mencari Konten Edukasi yang Baik untuk Anak
Supaya tidak salah, orangtua wajib tahu seperti apa cara mencari konten edukasi yang baik untuk anak.

Pandemi Covid-19 yang sudah melanda Indonesia sejak bulan Maret 2020 memang seolah belum mau berhenti. Hampir lima bulan terjadi, sudah lebih dari 100 ribu kasus positif corona di negeri ini. Upaya memutus penyebaran Covid-19 pun dilakukan dengan aturan #DiRumahAja termasuk sekolah. Lantaran hal ini pula, orangtua harus bisa memilih cara mencari konten edukasi untuk anak.

Karena memang selama wabah corona ini, sekolah menghentikan kegiatannya dan sistem belajar-mengajar dilakukan secara online. Anak-anak pun akhirnya terbiasa menggunakan akses internet dengan gawai. Namun seperti yang diketahui, di internet ada beragam konten baik visual atau audio visual yang tidak semuanya baik untuk anak.

Lihat juga: Ada 3 Gaya Belajar, Kenali Agar Belajar Anak Optimal

Menurut Prima Kusumajati selaku penulis buku anak dan pemilik taman bacaan anak di Semarang, orangtua harus bisa menyeleksi konten-konten edukatif yang ramah anak, seperti dilansir Tirto. Sayangnya, banyak orangtua dan bahkan guru tidak cukup paham literasi media dan memberikan gawai begitu saja untuk buah hati. Tentu bakal berbahaya jika anak tanpa sadar mengakses konten pornografi.

Jangan diremehkan, menurut penelitian Departemen Psikiatri di Universitas Cambridge, aktivitas otak karena pornografi mirip dengan aktivitas otak pengguna narkoba. Tentu Anda tak mau bukan anak-anak yang di bawah umur ini kecanduan konten tidak mendidik? Maka cara mencari konten edukasi yang baik untuk anak berikut ini dapat dipertimbangkan:

1. Gunakan Sumber Kredibel


Perkembangan teknologi internet memicu kehadiran hoax alias berita-berita palsu. Agar terhindar dari konten hoax ini, pastikan Anda memilih sumber yang terpercaya atau kredibel termasuk dalam mencari konten edukasi untuk anak. Mila Kencana selaku Kepala Biro Kerja Sama Hukum dan Humas LIPI kepada Popmama menyebut kalau sumber kredibel bisa meminimalisir hoax.

Salah satu sumber kredibel yang jadi rujukan konten edukatif selama #DiRumahAja adalah situs resmi Kemendikbud RI dan saluran TVRI. Bahkan materi-materi pelajaran mulai TK-SMA dipaparkan dalam sumber tersebut.

2. Hindari SARA dan Aksi Kekerasan


Cara memilih konten edukasi untuk anak yang sangat penting adalah tidak mengandung unsur SARA dan kekerasan. M Hasan Chabibie selaku Kepala Pusdatin Kemendikbud menjelaskan kalau anak-anak mampu mengingat konten video dengan luar biasa. Anak yang terbiasa menerima paparan konten berunsur SARA dan kekerasan akan mempengaruhi kepribadiannya.

Anda tentu tak ingin bukan buah hati tumbuh menjadi orang yang tak bisa menghargai perbedaan, atau bersikap impulsif dan agresif? Untuk itulah pastikan mereka hanya menonton konten edukasi yang tidak memperlihatkan aksi-aksi kekerasan dan SARA.

3. Gunakan Playlist


Bagi orangtua yang bekerja, tentu tak bisa terus mendampingi anak. Namun tenang saja, Anda bisa memanfaatkan fitur playlist seperti yang disediakan oleh platform Youtube. Dalam playlist Belajar di Rumah, Youtube menyediakan konten-konten edukasi berkualitas yang tentunya aman ditonton oleh anak-anak.

4. Selalu Dampingi Anak


Kendati sudah menerapkan beberapa cara mencari konten edukasi berkualitas untuk anak seperti di atas, ada baiknya kalau Anda tetap melakukan pendampingan. Dengan mendampingi anak ketika belajar dan mengakses internet, Anda akan tahu ketika lama berpindah muncul iklan tertentu. Anda pun bisa mengingatkan anak untuk istirahat sejenak supaya mata tidak lelah.

Pada dasarnya tidaklah sulit dalam mencari konten edukasi yang baik untuk anak. Orangtua hanya perlu memilih dan kemudian membiarkan anak menontonnya. Pendampingan memang sangat diperlukan karena internet bisa menampilkan laman pencarian yang tidak selamanya ramah untuk anak. Namun dengan kewaspadaan dari orangtua, anak hanya akan memperoleh konten berkualitas.